Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Januari 2015

nginX

Dengar nama nginx sebenarnya sudah lama sekali cuma belum tertarik untuk nyoba. Entah kenapa hari ini (mungkin lagi bosan nunggu kelamaan) akhirnya saya putuskan untuk mencoba nginx.

Kamis, 26 April 2012

resolusi monitor : 1920x1080 di slackware

Di tempat saya bekerja, sebelum saya bergabung sudah ada semacam aturan tidak tertulis, bahwa user yang menggunakan laptop untuk bekerja diberi tambahan monitor+keyboard+mouse. Tentu saja layar monitornya lebih besar dari layar monitor laptopnya.

Sering boss menyindir kalau monitor yang ada itu cuma sebesar cermin di mobilnya padahal monitor tersebut ukurannya 17" keatas.

Selasa, 31 Januari 2012

KDE 4.8.0

KDE terakhir telah rilis beberapa hari lalu. Saya dapat infonya dari milis id-slackware di googlegroups diposting oleh Pak Willy. Karena KDE yang saya pake sehari - hari di komputer plat merah ini rada masalah (setiap kali login selalu dapat surat cinta - "kde crash report", dan juga sering ngehang kalau pake widget), saya putuskan untuk upgrade segera. Saya langsung menuju ke te.ka.pe. (OVJ style) hehehe.

Laptop plat merah ini berjudul Lenovo Z470, walau tetap bisa pake KDE tapi pas - pasan.
Begitu dapat berita KDE bikinan Eric sudah kelar, tanpa nunggu lama, saya langsung download dari mirrornya Pak Willy.

Nah dari sini mau tidak mau harus nunggu, soalnya paketnya yang besar dan tentu saja lebar bandwidth, mau akses dari reponya Eric langsung, malah sudah disarankan untuk pake mirror :(, mungkin rsync otomatis dari para mirror yang membuat servernya Eric kelebihan akses dan melewati batasan bandwidth yang disewanya hehehe.

Anyway. Setelah coba, lumayan, seperti yang dilaporkan Pak Willy di blognya. Namun pas selesai instalasi, surat cinta dari KDE masih ada ... hiks.

Tidak lama setelah itu ... sebuah postingan dari Walecha di milis id-slackware tentang update KDElib. Segera download, dan hasilnya surat cinta dari KDE sudah tidak nongol lagi,

Sedangkan untuk masalah widget saya belum coba pasang lagi (sudah lumayan lama kde laptop plat merah ini tampil klimis), mungkin akan saya coba pasang lagi pagi ini.

KDE terakhir ini bukan tanpa masalah, sound notification adalah masalah yang paling pertama sekali terkuak, ya KDE kali ini rada "bisu". Bunyi notifikasi ketika login tidak terdengar, dan seperti yang ditulis (lagi - lagi oleh) Pak Willy di blognya, bisa dibetulin.

Selebihnya saya masih enjoy menggunakan KDE terbaru ini. Mudah - mudahan sudah tidak ada lagi masalah, dan perbaikan untuk notifikasi suara sudah dibenahi sehingga tidak perlu masukin full path file notifikasinya satu per satu ... :)

Jumat, 09 Desember 2011

Lenovo Z470


Tertarik dengan VGA NVidianya saya pilih notebook ini ... ternyata ...
Cerita basi yang harusnya sudah dari dulu dipublish ...

Ceritanya nih, kantor ngasih laptop, disuruhlah saya milih. Sama manager diminta pilih yang lenovo, mungkin karena beliau pake lenovo juga. Saya pilih yang biasa - biasa aja toh kerjaanku paling berurusan dengan console, nah pas liat - liat lenovo punya produk saya tertarik nih sama z470, karena NVdia. (Begitulah kalau speed reading).
Akhirnya sempat liat lagi sekilas, ternyata ada tulisan "switchable", aduh ... mati mi. Tapi tetap positif thinking.
Barangnya datang. Install windows (asli pastinya), masukin driver sekali klik all-in-one driver terinstall, selesai.
Install slackware (32bit). Download driver NVidia, install ... blank.
wah ... uninstall.
Coba pake slackware 64bit.
Tanpa install NVidia, display ok, walau kadang - kadang blank diconsole sebelum masuk X, tapi tidak apa - apa, toh kemungkinan besar saya pake KDE.
Costumize KDE, pasang widget seperti laptop lama. Tidak lama berselang ... hang! wah.
Akhirnya KDEnya klimis, tidak ada variasi.
Test pake desktop effect ... alhamdulillah jalan ...
Fiuh ... tau begini saya tidak pilih Z470 ini ... tapi karena yang beli kantor, yah dipake aja semaksimal mungkin ... hehehehe

Gambar :
http://www.lenovo.com/images/products/lifestyle/ideapad/z-series/z370-z470-z570/z370-z470-z570_hero.jpg

Sabtu, 28 Mei 2011

Jubler : Subtitle editor

Pernah nonton film asing yang didownload kan? (eh anu ... saya tidak peduli kau downloadnya legal atau tidak itu bukan urusanku ... ), supaya nontonnya nyaman ya tentu saja (sebagian besar dari kita) menggunakan subtitle, kecuali anda paham dengan bahasanya, misalnya inggris, cina, korea, jepang, perancis,thailand dll

Nah bagi film yang tidak umum, biasanya mesti googling untuk cari subtitlenya. Pas download eh subtitlenya tidak sinkron, alias, tulisannya lebih dulu muncul dari suaranya atau sebaliknya.

Download lagi .... ??? mending download subtitle editor. Googling saja banyak pasti. Saya sendiri pake Jubler. Dibuat pake java jadi bisa digunakan di slackwareku :).

Khusus buat kasus tidak sinkronnya tulisan dan suara di jubler bisa diatasi dengan fasilitas shift time, bisa di majukan atau di mundurkan. So ... tidak perlu pusing lagi kalau subtitlenya tidak sinkron ... :)

Rabu, 11 Mei 2011

Squid (logrotate) di slackware

Saya belum ngerti kenapa slackware tidak memasukkan squid di paket networknya, padahal untuk urusan network yang lain slackware cukup komplit mulai dari dhcp, web, mail, dns, semua ikut, tapi squid (web cache) tidak.

Tapi bukan itu yang jadi topik utama tulisan ini, yang jadi masalah adalah log squid yang (tentu saja) makin lama makin besar dan ketika melebihi 2G maka squid pun tewas, pesan errornya log yang sudah sangat besar.

Bagi slackers, menginstall squid bisa menggunakan script dari slack build, atau kalau mau ada kerjaan sedikit, bisalah compile dari source dan tentu saja harus mengincludekan setiap opsi - opsi yang akan digunakan pada saat compile yang tidak masuk daftar "default". Misalnya jika tidak mengikutkan opsi transparent, maka squidnya tidak bisa dipake buat dijadikan transparent proxy, dll. Dengan script slack build biasanya sudah include semua yang umum digunakan termasuk transparent.

Nah seperti yang saya sudah singgung sebelumnya, log squid bisa jadi problem. Lokasi log squid bisa berbeda tergantung apa yang dideskripsikan di squid.conf, namun umumnya ada di /var/lib/squid/logs atau /var/log/squid/.

Dulu saya cuma menghapus saja log yang besarnya lebih dari 2G, tapi kalau yang akses rame, misalnya diwarnet, log ini cuma butuh beberapa hari sudah macet lagi, lama-lama membosankan, akhirnya melihat ada log yang dirotasi secara berkala, misalnya message, message.1 dll. Akhirnya kepikiran buat itu.

Masuk ke /etc/logrotate.d/ disana terdapat beberapa file yang sudah ada, salah satunya httpd. Kita gunakan file tersebut untuk membuat logrotate untuk squid.
Copy file httpd ke squid

cp httpd squid

Edit file squid seperlunya, saya punya konfigurasi seperti ini :

/var/log/squid/*.log {
rotate 10
notifempty
size=250M
# compress
# delaycompress
# sharedscripts
postrotate
/usr/sbin/squid -k rotate
endscript
}


Restart, (bisa juga dengan mengaktifkan logrotate dengan konfigurasi yang baru tanpa merestart, namun bagi sebagian orang lebih aman diminta untuk restart)

Sempat juga kejadian di salah satu Universitas yang menggunakan squid, karena masalah log yang besar tiba - tiba akses web tidak bisa dilakukan, solusinya : si Admin merestart server.

Jumat, 03 September 2010

Nyobain Blogilo

Apa itu blogilo, dari defenisi aplikasinya : A KDE Blogging Client. Dari namanya kita bisa menebak kalau itu adalah sebuah "client" untuk menulis / memposting sebuah tulisan ke blog.


Seperti biasa setiap yang berhubungan dengan dunia luar kita mesti melakukan "konfigurasi", demikian juga dengan blogilo ini, tapi jangan takut karena settingnya gampangko, tinggal klik Settings -> Configure Blogilo, Pilih Blogs, Add, dan masukkan url dari blog anda, jangan lupa username dan password, setelah itu Klik "Auto-Configure", harusnya Judul dari Blog Anda akan muncul di titlenya, berarti koneksi ke server blog sudah berhasil dilakukan

Selanjutnya adalah menulis postingan. Trus disubmit :)

Selasa, 11 Mei 2010

Cikal bakal slackware 13.1

Slackware 13.1 sepertinya tidak lama lagi bakal muncul, bisa di cek di sini. Ada beberapa yang menurutku menarik pada "calon" slackware berikutnya.

KDE
Kali ini menggunakan KDE versi 4.4.3, versi stabil *saat ini* terakhir KDE.

Bluetooth
Menggunakan versi 4, yang sebelumnya masih mengunakan versi 3, walau versi 4 sudah ada sejak lama, namun seperti biasa slackware tidak buru - buru *malah cenderung telat* dalam mengggunakan versi terakhir dari setiap aplikasi yang punya 2 versi major, seperti waktu masih tetap pake KDE 3, padahal sudah ada KDE 4, tapi KDE 4nya belum stabil seperti sekarang :D.

Blueman
Sebuah aplikasi front end dari bluetooth library (bluez), GUI lagi ...

Kernel terbaru
Kernel yang digunakan 2.6.33-3, walapun menjadi masalah baru terutama pada driver - driver 3 party, seperti broadcom dan sis, tapi karena komputerku menggunakan intel ... hahaha bodo amat.

Masih banyak lagi yang lain
Silahkan eksplore sendiri kalau penasaran, btw slackware 13.1 pada saat tulisan ini dibuat belum release, saya menggunakan slackware current versi terakhir, yang disitusnya dan ketika membuat installernya sudah disebutkan 13.1, yang penarasan bisa coba slackware current, yang sabaran bisa nunggu release resmi :D.

Rabu, 17 Maret 2010

Wireless Off setelah upgrade ke slackware current

Gara - gara sebagian besar dokumentasi di internet yang menyebutkan masalah wireless yang off setelah upgrade ke kernel 2.6.33, akhirnya saya pun iseng untuk mengupdate kernel 2.6.33 bawaan slackware current ke 2.6.33.1. Soalnya itu versi stable yang terakhir. Karena cuma beda 1 versi, saya cuma butuh patch dari 2.6.33 ke 2.6.33.1, yang besarnya tidak ji besar - besar sekali, sehingga dengan koneksi yang overquota pun masih bisa untuk download patchnya tanpa mesti nunggu sampe kopi habis.

Karena sekalian kompail kernel, saya ganti saja logo pinguin yang setiap boot muncul dengan gambar seperti ini :

Tapi tulisan ini tidak untuk menjelaskan bagaimana merubah gambar pinguin pada booting slackware menjadi seperti itu, ini hanya sebuah pembuktian pada seorang slackers baru ... hehehe.

Yang mau saya ceritakan soal bagaimana wirelessku bisa aktif kembali setelah sempat off sehabis upgrade kernel.

Setelah cukup girang karena X sudah kembali normal *baca tulisan sebelumnya*, saya punya masalah baru : wireless tidak bisa on, dengan pesan RTNETLINK answer : Unknown error 132.

Sempat kepikiran untuk downgrade kernel, karena seingatku kernel terakhir sebelum upgrade sempat "on", dan pas nyoba pake live cd, wireless juga on, sehingga kecil kemungkinan masalahnya ada pada hardware (Padahal sudah dum-dum glet, gappa ka rusak wirelessku ... tena mi jangangnga ...).

Tapi karena di cegat oleh Mas Willy (cocok ji dipanggil mas, ka orang jogja ji ...), akhirnya saya mengurungkan niat untuk downgrade, bisa diliat : disini alasannya.

Akhirnya wirelessku pun aktif kembali ...

Yang Baca : Heh, mana caranya???
Yang Nulis : Ada diatas!
Yang Baca : Tidak ada!!
Yang Nulis : Ada!
Yang Baca : Tidak ada, ku tumbuk ki ini e ... bilang tidak ada, tidak ada.
Yang Nulis : eh, iyo di ... baca mako pale disini, malas ma tulis ulangki ... (:


Minggu, 21 Februari 2010

Masalah sound slackware di axioo

Beberapa waktu yang lalu, seorang mualaf slackware mencoba untuk menginstall slackware di laptopnya, waktu itu dicoba slackware 13, tapi belum nginstall sudah macet. Tapi karena pengen make linux, akhirnya mencoba sembarang distro. Kalau tidak salah waktu itu Sabily. Hanya saja, setelah selesai terinstall, soundnya bermasalah.

Setelah mencoba coba beberapa distro, akhirnya open suse bersuara di axioo tersebut, aneh. Namun yang paling aneh sebelumnya adalah, speaker di laptop tidak ada suara, tapi kalau pasang headset, suaranya ada, aneh.

Si "mualaf" berusaha lagi, mencoba menginstall slackware versi current. Sama seperti kasus sebelumnya, speaker bisu. Belum lagi display yang menggunakan chipset SIS. Namun bisa diatasi berkat tulisan dari Nhie, tampilannya pun tampil lebih baik.

Akhirnya iseng - iseng ngecek mixer, Dibagian Setting, Configure Channel ada Option Speaker, pas dicentang, muncul di bagian mixer dalam kondisi mute, begitu di lepaskan mutenya, slackwarenya pun sudah bisa berisik. :D

Si Mualaf itu Bernama Haeril si teaholic, yang suka ngopi hahaha

Kamis, 14 Januari 2010

Saya Pake GNU/Linux Saja

Linux , saya singkat saja tulisannya tapi maksudnya GNU/Linux, masih banyak kekurangan. Beberapa review dari orang – orang yang membandingkannya menyebutkan demikian. Namun sampai saat ini saya masih enjoy menggunakan linux, karena : semua keperluan saya dalam berkomputer sudah tercover dengan menggunakan linux.

Saya akui, linux punya banyak kekurangan. Hal ini adalah wajar, mengingat linux dikembangkan dengan sukarela, dan diberikan cuma – cuma pula.

Seiring dengan perkembangan jaman, linux juga semakin maju dan baik. Sehingga saat ini saya mengambil kesimpulan, saya pake linux saja.

Alasannya :
1.Saya bisa dengan mudah mengupdate ke versi terbaru
2.Saya tidak perlu bayar lisensi

Dua alasan itu yang membuat saya sampai saat ini nyaman dengan linux, saya sendiri menggunakan linux untuk keperluan : akses internet, membuat dokumen terutama text dan presentasi, sedikit – sedikit mengolah gambar, transfer video dari handycam, dll.

Untuk akses internet, saya kira linux sudah sangat mencukupi. Mulai dari browser, Instant messanging, sampai torrent, semua aplikasi tersebut tersedia, dan umumnya sudah ada secara default saat instalasi, jika tidak tersedia kita dengan mudah mendownloadnya dan menginstallnya, bahkan pada beberapa system linux bisa install online.

Membuat dokumen saya menggunakan Open Office, office suite yang free. Memang masih ada beberapa kekurangan, terutama dibagian spreadsheet (ini menurut teman saya), namun karena semua yang saya perlukan untuk bekerja dengan office suite sudah terpenuhi sesuai kebutuhan saya, maka saya menganggap ini telah cukup.

Mengolah gambar, umumnya yang saya lakukan cuma modifikasi, sedikit – sedikit buat logo, dengan Gimp dan Inkscape, saya sudah bisa melakukan hal tersebut. Sekali lagi ini sudah cukup buat saya, walau banyak review diluaran sana yang mengatakan bahwa gimp masih jauh dibawah photoshop dan saya juga setuju akan hal tersebut, tapi kembali lagi ke kebutuhan saya. Saya tidak perlu membunuh nyamuk dengan meriam kan?, so jika kebutuhan saya sudah terpenuhi, saya sudah menganggapnya cukup.

Kino adalah aplikasi yang saya gunakan untuk mentransfer video (mini dv) ke komputer, dulu saya sering minta bantu teman menggunakan komputer macnya. Tapi setelah diajarin menggunakan kabel firewire, saya juga sudah bisa melakukan hal tersebut. Sekali lagi, keperluan saya cuma sekedar transfer.

Sekarang ini saya sudah tidak lagi mau ngotot mempromosikan linux, seperti diawal – awal saya mengenalnya. Yang saya permasalahkan cuma soal legalitasnya. That's it. Selama software yang anda gunakan, terlebih jika digunakan untuk mencari nafkah, sebaiknya legal.

Sabtu, 07 November 2009

Mindahin harddisk server

Beberapa hari yang lalu saya mendapat panggilan untuk mensetup gateway server menggunakan 3 line speedy, sebelumnya hanya dua line. Sebenarnya pada pc router/gateway tersedia 4 NIC, 1 untuk local 3 untuk line speedy, namun karena salah satu nic tidak berfungsi (mungkin karena sharing irq) maka hanya dapat digunakan 2 saja. Setelah yang empunya membeli lagi sebuah Mobo dengan 3 slot PCI saya diminta untuk mencoba dan mengkonfigur 3 line speedy untuk gateway

Dipikiran saya, "cukup dengan memindahkan hardisk, masalah selesai", Saya tidak perlu install ulang, konfigur lagi, proxy, masquerading, billing hotspot, loadbalancing, dll.

Akhirnya tiba waktunya untuk memindahkan harddisk. Begitu booting, setelah masuk ke slackwarenya komputer tiba - tiba mati .... DOH.

Dugaan pertama "ACPI" di bios, namun karena tidak opsi acpi di bios maka dicoba lagi boot. Hasilnya tetap sama.

Begitu mencoba masuk ke sistem tanpa meload yang lain - lain (init 1) akhirnya komputer bisa digunakan, untuk beberapa lama dan tidak mati - mati. Akhirnya dugaan masalah dipindahkan ke acpi pada server. rc.acpid di chmod -x alias tidak diaktifkan.

Hasilnya adalah ... tetap, mati lagi.

Booting lagi ke init 1, akhirnya mencoba mengaktifkan semua script yang ada di /etc/rc.d , pas mengaktifkan rc.udev, akhirnya muncul sebuah pesan bahwa temperatur maksimal tercapai dan power_off.

Rupanya udev, mendeteksi sebuah nilai temperatur maksimal, sehingga mematikan pc, akhirnya karena kondisi kipas processor masih aman - aman saja, power management di bios dimatikan, dan pc gateway/router tersebut berfungsi normal. Lengkap dengan 3 nic yang akan digunakan untuk line speedy, dan sebuah onboard nic yang digunakan untuk lokal.

Minggu, 11 Oktober 2009

Linux si anak tiri


Sedih memang, namun kira - kira begitulah realita kondisi saat ini. Vendor - vendor terutama gadget - gadget cerdas seperti handphone, gps, dll jarang sekali menyediakan versi linux dari perangkat yang mereka jual.

Linux memang merupakan sistem operasi dengan perkembangan yang sangat cepat, karena dikerjakan oleh banyak sekali programmer secara suka rela dan bergotong royong. Hal ini juga yang mungkin jadi penyebab sehingga para vendor malas menyediakan software versi linuxnya, mengingat banyaknya software dan driver yang ada dilinux bukan dibuat oleh sang empunya hardware.

Berikut beberapa (jenis) software yang saya kira belum bisa ditemukan padanannya di linux :

iTunes
Yang mengecewakan malah tersedia versi windowsnya, mungkin dikiranya linux ndak ada yang pake iPod/iPod Touch.

GPS Software
Ada teman yang menggunakan virtual box hanya untuk mengakses gps dari komputernya

Nokia PC Suite
Produsen handphone favorit ini sepertinya tidak peduli sama linux, padahal linux dan nokia satu negara asal

Yang lainnya tambahin sendiri deh ...


ditulis pas matilampu

Kamis, 08 Oktober 2009

Dua hari yang mengecewakan

Setelah bersiap - siap, bahkan sampe begadang ternyata hasilnya diluar harapan.

Bermula dari makin kocar - kacirnya panitia ILC 2009 yang makin hari makin kehabisan waktu, ide, dan tenaga *Sorry ces ndak bisa bantu kalau yang gituan*, akhirnya saya diminta untuk menjadi pembicara pada pembukaan ILC 2009, walau hanya pada kegiatan lokal, tapi sudah digadang - gadang akan jadi kegiatan besar.

Bertempat di Karebosi Link, estimasi peserta adalah 300 orang, disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar dengan melibatkan guru - guru.
Sehari sebelumnya, saat teman - teman yang lain sibuk di Karebosi Link untuk persiapan, saya juga mempersiapkan materi presentasi, walau dihalangi oleh seringnya listrik off.

Hari **H**
Acaranya harusnya dimulai pukul 10 wita. Mencoba untuk menjadi pemateri yang baik, saya mencoba untuk datang lebih awal. Sekitar 9:30 wita, saya sudah di lokasi.
Kesan pertama : Sepi.

Akhirnya setelah menunggu beberapa lama akhirnya peserta pada bermunculan, dan acarapun harus dimulai. Tapi molor.

Peserta yang dijadwalkan datang 300an, bahkan sempat beredar kabar bahwa sampe 500an ternyata yang muncul tidak sampai 10%. Lebih banyak kursi kosong, kepala dinas pendidikan makassar jadi nggak enak hati soalnya beliau yang menyatakan dapat mendatangkan massa.

Setelah sambutan dari panitia, saya sempat panik. Yap, LCD Projector yang rencananya digunakan hanya LCD Projector biasa, bukan yang khusus untuk ruang terang. Itupun yang punya lupa bawa kabel VGA dan Power. Akhirnya Pak Tahir dari Poss Unhas yang mengambil alih, sembari saya menunggu Kabel.

Kabel datang, semua sudah di ON kan, LCD Screen mesti dipegang karena kencangnya angin. Akhirnya saya mulai membawakan presentasi. Cek Jam, 11:30, berarti waktunya sisa 30 menit. Dalam hati "kebut saja biar cepat".

Begitu coba menampilkan presentasi ... "kabur" ... (doh). Walhasil, saya lebih mirip bicara dikamar mandi ... :(.

Setelah selesai, peserta pada kelaparan, dan karena di informasikan bahwa 300an orang yang akan datang, maka panitia pesan makanan 300an ... *mubazir banget*

Saya pun pulang, tapi rekan - rekan yang lain tetap dilokasi, karena masih ada kegiatan yang lain. Dan konon kegiatan tersebut lebih meriah dari yang pertama, Alhamdulillah.

Hari Kedua
Tetap telat, masalah tetap pada display. Akhirnya dengan inisiatif denic, digunakan monitor CRT, walau tidak membantu amat.

Awalnya dijadwalkan untuk workshop buat teknisi komputer, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan (kursi yang digunakan adalah kursi yang biasa digunakan di pengantin dan tidak ada laptop buat install) akhirnya hanya jadi demo install dengan menggunakan laptop panitia.

Materi yang cukup berat membuat peserta sepertinya jenuh, ditambah dengan panasnya lokasi, melengkapi penderitaan peserta. Hahaha

Moga - moga kegiatan yang lain bisa berlangsung dengan lebih baik, lebih semarak. Amin

Jumat, 20 Maret 2009

Sosialisasi F/OSS di Mamuju



Sejak kegiatan Pameran di CCC, saya sudah diminta untuk ikut melakukan sosialisi F/OSS yang dilakukan oleh POSS Unhas yang digawangi oleh Pak Tahir, Selain saya juga diajak, Adi Nugroho, Fadly Kasim, dan Luqman.

Rencana awal kami akan sosialisasi pada acara wisuda. Kami berangkat tanggal 14 Maret 2009.

Journey Begin
Selama perjalanan, kegiatan kami lebih mirip dengan wisata kuliner. Dimulai di pangkep singgah ngopi sambil makan dange, dan kue - kue, dan ancang - ancang makan gogos dibarru, tapi lewat. Akhirnya sampe di polewali untuk makan. Rencana selanjutnya ikan terbang (tuing-tuing) bakar di daerah somba, again .. lewat. Akhirnya tiba di tapalang (hampir masuk jalan berliku sebelum kota mamuju). Akhirnya tiba dimamuju tengah malam ... kelamaan dijalan hehehe.

Tiba di mamuju saya sedikit kaget ada "Pacarita" iconnya blogger makassar (AM) di penginapan.

Hehehe AM memang jago, sudah ada dimana - mana :D

Akhirnya istirahat, buat persiapan besok (minggu 15 Maret 2009). Tiba di tempat acara disambut sama panitia, dan disuruh makan, hehehehe. Sementara "katanya" wisudawan lagi foto bareng, dan diminta balik lagi jam 13:30. Tapi kenyataannya wisadawan yang pada pulang, tidak ada yang balik ke tempat acara. Sosialisasi batal siang itu. Dijadwalkan malam, pada acara ramah tamah.

Kita tiba malam, ternyata yang hadir bukan cuma wisudawannya tapi berikut orang - tuanya. Weks ... ini sosilasasi linux pasti tidak nyambung dengan kondisi. Akhirnya "dibatalkan" lagi, direncanakan besok saja.

Dipenginapan sudah disiapkan rencana jahat, kalau memang besok gagal lagi terpaksa minta beberapa siswa buat megang spanduk trus difoto buat dokumentasi.

Besoknya (senin 16 Maret 2009), setibanya di tempat, saya ngecek ruangan, ternyata masih sepi, akhirnya ngumpul sama yang lain di kantin. Ada yang makan nasi goreng, ada yang ngopi saya sendiri malas saja, jadi ndak ngapa - ngapain. Akhirnya kita dipanggil buat acara, katanya peserta sudah siap. Dan ternyata :







Rame kan, saya juga sempat kaget, sosialisasi yang direncanakan "singkat" akhirnya jadi lama karena pemateri jadi pada semangat.

Pulang Ke Makassar
Selesainya acara sosialisasi, maka perjalanan pulang pun dimulai, tapi sebelumnya balik dulu ke penginapan, Setelah beresin barang - barang kita siap pulang.

Incaran pertama adalah penjual Buah Merah, pak Adi sudah wanti - wanti pengen beli dan sudah tau harganya sekitar 25ribuan. Akhirnya tiba ke sebuah tempat yang menjual Buah Merah, ternyata beli buah merah tidak hanya sekali, ada sebuah tempat lagi yang menjual buah merah yang lebih "merah" dari yang dibeli sebelumnya sehingga membuat pak Adi kembali berminat untuk membeli (lagi).

Buah Merah selesai, incaran berikutnya adalah Ikan Terbang Bakar/Asap. Karena di awal perjalanan kita "miss" maka kali ini mata dipasng lebih awas. Gps di Nokia e61 Pak Tahir aktif dan selalu dipelototi. Akhirnya tempat penjualan Ikan Terbang Bakar/Asap ketemu.



Setelah dicoba ternyata ikan terbang (tuing-tuing) bakar betul - betul sedap. Ditambah dengan sambel yang sederhana namun pas membuatnya semakin nikmat. Saya sendiri sebenarnya tidak begitu suka dengan tuing - tuing (selama ini makan taunya yang cuma tuing - tuing kering) namun kali ini saya nyerah, tuing - tuing asap ... maknyus. Hanya sayang cuma enak dimakan ditempat saja, begitu sudah dibawa sudah tidak sesedap makan ditempat.

Setelah kenyang dengan tuing - tuing bakar, persinggahan selanjutnya adalah polewali, di tempat keluarganya pak tahir, yang ternyata sudah membakar ikan kakap yang sangat besar. Makan ikan kakap bakar pun tak terelakkan. Setelah dari tempatnya pak tahir, incaran berikutnya adalah "Kanang" tempat yang jual Durian.



Luqman dan Pak Adi sudah nyerah, "Saya sudah tidak bisa makan durian", tapi begitu saya dan fadly makan dengan lahap, akhirnya Luqman dan Pak Adi maju juga, hahaha.

Perjalanan dilanjutkan, tapi masih ada persinggahan lagi. Di Barru, tepatnya "Penjual Gogos"


Wisata Kuliner berakhir disini.

Kamis, 15 Januari 2009

Review Slackware 12.2 versi mau - mauku :D

Image From : http://slackware.com/~msimons/slackware/grfx/shared/SWquinn4.jpg


Tulisannya sudah saya posting di Makassar Slackers tapi sepertinya saya sudah ketularan gayanya iBlek yang rada mau - maunya hehehehe, makanya reviewnya juga rada semau ku :D.

Slackware 12.2 keluar beberapa hari sebelum MRP, dan seperti sebelum - sebelumnya saya selalu dapat masalah yang kadang butuh waktu untuk menyelesaikannya.

Dapat iso tanggal 12 Desember 2008, download disalah satu server yang kuinstall dengan bandwidth yang lumayan gede :D. Setelah mengambil barang rampasan perang yang bernama iso slackware, saya pun publish keteman - teman yang seminat.

Malam harinya (kenapa nunggu malam hayo) saya pun mulai persiapan menginstall slackware 12.2 untuk mencoba. Saya sudah tidak minat untuk melakukan upgrade, clean install kali ini. Data sudah di backup semua, termasuk installer Gnome Slack Build.

Instalasi dimulai, dan seperti biasa teks, dan teks melulu. That's awesome sux. Keburukan slackware sekaligus kelebihan tergantung dari sisi mana dipandang. Bagi pecinta klik thats real suxxx, tapi bagi pengguna komputer tua that's helpfull.

Instalasi sekitar 15 dilaptopku (biasanya juga segitu ji hehehe), sekilas pm-utils sudah include di slackware, jadi tidak perlu lagi compile sekaligus buatkan paketnya untuk suspend :D. Beberapa paket sudah lebih baru, hanya KDE yang diharapkan sudah KDE 4 tapi yang masuk masih KDE 3.

So tidak ada kesan yang begitu menggoda. Setelah coba - coba kesana kemari akhirnya dapat masalah : synaptic touchpad sama bluetooth. Tapi akhirnya dapat bonus 2 Finger Scrool :D.

Sekarang lagi nungguin gnome 2.4 untuk slackware 12.2, untuk gnome slackware selalu terlambat :((. Bahkan sempat kepikiran untuk kompail sendiri gnome, membuat gnome untuk slackwar versi Makassar :D, wakakaka

Selasa, 25 November 2008

Berapa besar partisi buat swap

Dibeberapa literatur, disebutkan untuk menginstall linux minimal ada 2 partisi, 1 partisi untuk root (/) dan satunya lagi swap yang berfungsi sebagai memory virtual jika memory fisik komputer tidak cukup.

Berapa besar jumlah partisi swap?. dalam literatur - literatur (dulu) disebutkan swap sebaiknya 2 kali jumlah memori fisik, misalnya memory 32M maka buat swap 64M.

Saat itu memory adalah barang mewah. sehingga solusinya adalah swap, walaupun konsekuensinya jika terjadi swapping maka proses mengalami kelambatan, *ya iyalah, kecepatan akses elektrik (RAM) beda jauh dengan mekanik (harddisk)*

Namun untuk sekarang ini RAM 1G sudah bukan barang mahal lagi, memory komputer yang dijual juga sudah dilengkapi dengan minimal RAM 512M, untuk upgrade ke 1G, 2G itu cuma nambah duit sedikit sehingga tidak aneh lagi melihat komputer dengan memory 2G.

Gimana dengan swapnya?, 2xRAM?, berarti 4GB, apa tidak mubasir, pernahkah memperhatikan process manager (seperti top) dan melihat penggunaan swap. Dengan memory sebesar itu swap selalu idle, artinya nganggur. Nah coba hitung berapa besar ruang yang dibuang percuma yang tidak digunakan 2GB? 4GB? berapa banyak data yang bisa disimpan diruang sebesar itu.

Lantas? saya tidak perlu lagi swap?, sekedar menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan tetap buat partisi swap, saya sendiri menggunakan 256M, (besok2 kalau upgrade RAM akan diturunin tapi perlu membongkar partisi harddisk secara keseluruhan)

Jumat, 15 Agustus 2008

Kernel 2.6.26-2

Update
Rupanya pm-utilslah yang membuat suspendnya berfungsi, semalam mencoba untuk uninstall dan suspend langsung gagal dengan suksesnya (gagal kok sukses hehehehe), sebenarnya sudah pernah mencoba menginstallnya di kernel sebelumnya tapi mungkin karena waktu mengcompile tidak memberikan opsi lain jadi di install /usr/local tapi yang sekarang ini di install di /usr (--prefix-/usr )

Saya tidak begitu ngeh melihat posting tentang keluarnya kernel baru 2.6.26-2 tapi karena sedang ingin menguji delay pool (pembatasan bandwidth) di proxy saya download kernel tersebut. Setelah download saya diamkan beberapa hari (masak kali...) hingga kemarin saya secara ogah - ogahan mengkompilasinya dan hasilnya ...

Suspend berfungsi normal ,tidak perlu lagi mengkompilasi modul sd_ricoh untuk mmc/sd card. Wow

Kernel
Bagi yang bergelut dengan linux biasanya (akan) mendengar istilah kernel, kernel sendiri adalah sebuah rutin program yang menjembatani antara hardware dan software aplikasi, juga biasa disebut sebagai inti dari sistem operasi.

Pembahasan ini bukan mengenai cara mengkompilasi kernel, tapi problem apa yang terselesaikan dengan melakukan upgrade ke kernel 2.6.26-2 ini.

Suspend di slackware 12.1 sudah saya laporkan di Makassar Slackers, suspend ogah berfungsi di gnome, bahkan saya berniat mendowngrade ke slackware 12.0 hanya karena suspend

Suspend
Suspend adalah proses meminimkan penggunaan power sehingga seolah - olah mati dan menyimpan semua kondisi terakhir di memory (RAM), saya sangat senang dengan fasilitas ini karena komputer akan lebih cepat digunakan tanpa perlu proses booting dan shutdown. Suspend juga biasa disebut sleep.

Bukan tidak pernah saya mencoba melakukan trouble shooting untuk mengaktifkan suspend dislackware 12.1 (gnome) namun selalu gagal, semua kondisi untuk mengaktifkan suspend ok namun gnome tidak mau suspend.

Trial an error:
Stupid mode, saya menginstall slackware 12.0 selanjutnya mengupgrade paket - paket slackware 12.0 dengan paket 12.1, tidak semuanya hanya yang berhubungan dengan suspend yaitu : dbus dan hald. Kesimpulannya hald yang membuat masalah, karena pada saat mengupgrade ke hald suspend langsung ngambek, begitu downgrade normal lagi.

Saya bahkan sempat mengkompilasi paket dari hald tapi belum sempat dipaketkan, keburu menggunakan kernel 2.6.26-2, dan suspend bekerja normal. Maka makin bingunglah saya, karena sebelumnya saya pernah mencoba mengupgrade kernel ke 2.6.24-5 tapi gagal. Sekarang yang salah kernel atau hald sih. Bodo amat yang penting suspend jalan.

Eits, sebenarnya masih ada yang saya lakukan sebelum itu, tapi saya tidak yakin kalau itu yang menjadi penyebab sehingga suspend bekerja, saya menginstall pm-utils sebuah utiliti untuk melakukan suspend dari perintah text. Suspend dengan gaya ini (waktu masih kernel default) sudah berfungsi tapi konsekuensinya setiap kali mau suspend harus mengetikkan perintah "pm-suspend" di text mode, ribet banget, sedangkan biasanya hanya dengan menutup laptop maka suspend aktif.

Sewaktu booting sekilas kulihat info (dari modul) soal mmc, iseng saya masukin mmc card dan langsung kebuka sama nautilus, wow, padahal sebelumnya harus kompilasi sd_ricoh.cs

Jumat, 08 Agustus 2008

Tidak bisa attachment di squirrel 1.4.11

Setiap kali menginstall server yang tidak ada secara default di distro, biasanya saya mendownload paket - paket yang paling baru dari situs yang bersangkutan. Khusus buat webmail saya masih merasa senang dan mudah menggunakan squirrel

Waktu itu squirrel masih versi 1.4.11, tapi sejak instalasi sudah ada masalah dari courier imap yang merupakan cara mengkoneksikan antara squirrel mail dengan qmail, namun hal ini sudah teratasi

Namun ternyata ada masalah lain yang baru - baru ini diketahui. Webmail tersebut tidak bisa mengirim attachment. Saya mencoba dan memang tidak bisa. Attachment hilang entah dimana :(.

Karena selama ini saya membuat webmail tidak pernah bermasalah dengan attachment kecurigaan ada pada konfigurasi servernya, cari - cari akhirnya capek tidak ketemu - ketemu juga. Baca log - log sampe mata burem tidak keliatan juga.

Akhirnya coba tanya gugel, ada sebuah entry di hasil pencarian yang mengatakan squirrel 1.4.11 tidak bisa mengirim attach dan terpaksa downgrade ke versi sebelumnya, a ha ... sepertinya masalahnya ada di webmailnya, saya mendownload versi yang paling baru, saat itu 1.4.15, menginstall dan menyesuaikan dengan setting yang lama, dan attachmentpun bisa dikirim.

Senin, 31 Maret 2008

Slackware Basic Mini Howto

Tulisan ini diharapkan bisa memberikan pencerahan pada mereka yang sudah cukup "berani" mencoba slackware.

Instalasi :
Hal pertama yang ditakuti dari slackware adalah instalasinya. Mungkin ada yang bilang seperti ini : “Hari gini instalasi linux masih teks mode”, mungkin itu ada benarnya karena hampir semua instalasi linux sudah menggunakan instalasi mode grafis. Tapi tidak berarti mode teks tidak memiliki suatu kelebihan, sekarang dari semua distro terbaru, distro apa yang bisa di install di komputer dengan spek Pentium 2, dengan RAM 128?, jawabnya adalah distro yang punya instalasi mode teks salah satunya adalah slackware.
Sewaktu pemilihan kernel untuk booting gunakan hugesmp.s jika menggunakan prosesor dual core keatas, dan gunakan huge.s jika menggunakan processor single core. Kalau memang bingung pada saat itu tekan enter saja.
Jika tidak ada kendala maka system akan langsung booting, dan akan dihadapkan pemilihan keyboard, isikan saja angka satu (1), selanjutnya enter dan akan menuju pada halaman selamat datang dan login, tekan saja enter kalau mau sedikit susah ketik root tapi hasilnya sama saja.

Partisi
Hampir semua pengguna linux baru seperti kesulitan soal partisi. Linux minimal menggunakan 2 partisi yaitu partisi swap dan partisi root (/). Slackware tidak seperti system yang lain yang mempunyai software untuk resize partisi untuk itu sebaiknya siapkan partisi yang memang akan digunakan untuk slackware dan untuk tahap ini saya berharap semua data penting dibackup.
Mempartisi ada dua program yang bisa digunakan yaitu : fdisk dan cfdisk, saya sarankan yang terakhir karena sudah berbentuk menu, sedang cara pertama masih berupa teks option / command namun terkadang ada beberapa kondisi yang tidak bisa dilakukan oleh cfdisk maka fdisk adalah pilihan terakhir.
Pada proses partisi kita hanya melakukan pembagian space harddisk, kemudian pilihan jenis partisi (swap atau linux, dll). Lakukan proses ini dengan ekstra hati-hati.

Memulai Instalasi
Jika proses partisi sudah selesai, bagian selanjutnya tidak kalah mengerikannya (j/k). Ketikan “setup” untuk memulai. Selanjutnya adalah tinggal memilih menu instalsi, sebaiknya mulai dari yang kedua dari atas kecuali memang ingin membaca help pada baris paling atas, selanjutnya ikuti saja petunjuk instalasinya tapi pada kasus ini instalasi tidak ada opsi pilihan bahasa sehingga kalau masih bingung dengan bahasa inggris mending siapkan kamus.
Yang paling penting pada bagian ini adalah proses penentuan target, karena disini kita menentukan ditempatkan dimana (dimount) partisi yang kita buat, mutlak kita butuh sebuah partisi dengan mount point root (/) selanjutnya terserah, saya sendiri membuat partisi yang terpisah untuk /home.

Pasca instalasi
Ada beberapa yang perlu di konfigurasi setelah instalasi antara lain : bootloader, network, mouse,dll seusaikan saja dengan sistem yang digunakan. Setelah semua itu reboot komputer.

First Contact
Jangan berharap akan melihat proses boot yang cantik seperti disistem lain jika instalasinya baru selesai, yang akan dilihat adalah sekumpulan informasi teks yang menghiasi layar. Sampai akhirnya berhenti pada tulisan seperti ini :

login :

Yah, cuma segitu, tidak ada tampilan login mode GUI yang indah, sehingga banyak orang salah persepsi bahwa slackware hanya teks saja hehehehe.
Silahkan mengeset grafisnya supaya sesuai dengan sistem anda, gunakan salah satu dari perintah berikut :
xorgconfig, xorgsetup, xorgcfg. Semua perintah tersebut digunakan untuk mengkonfigurasi tampilan grafis. Yang paling awal yang paling primitif dengan mode teks, selanjutnya sudah menggunakan menu dan yang terakhir menggunakan mode grafis, tapi ada pameo dilinux, semakin jelek cara mengkonfigurasi semakin besar kemungkinannya untuk berhasil demikian juga sebaliknya tapi tidak mutlak menggunakan konfigurasi mode primitif, siapa tau anda termasuk orang yang beruntung yang sukses dengan mode yang indah.
Setelah konfigurasi grafis selesai, dan ingin menggunakan mode grafis setiap kali login edit file /etc/inittab :
vim /etc/inittab
kemudian di baris ini :
# Default runlevel. (Do not set to 0 or 6)
id:3:initdefault:

ganti menjadi :
# Default runlevel. (Do not set to 0 or 6)
id:4:initdefault:

untuk mengedit di vi tekan “i” atau “insert”, kemudian tekan “:wq” untuk simpan dan keluar dari vim
Setiap kali boot akan masuk ke mode login grafis, namun ada sedikit ganjalan bagi yang biasa main di console, yaitu hanya tersedia satu console pada mode ini yaitu di tty6 atau ketika menekan kombinasi tombol ctrl+alt+F6, ini disebabkan karena pada file /etc/inittab terdapat baris berikut :
# These are the standard console login getties in multiuser mode:
c1:1235:respawn:/sbin/agetty 38400 tty1 linux
c2:1235:respawn:/sbin/agetty 38400 tty2 linux
c3:1235:respawn:/sbin/agetty 38400 tty3 linux
c4:1235:respawn:/sbin/agetty 38400 tty4 linux
c5:1235:respawn:/sbin/agetty 38400 tty5 linux
c6:12345:respawn:/sbin/agetty 38400 tty6 linux

Untuk mengaktifkan console pada tty1 tambahkan saja “4” pada baris pertama, berikut ini adalah konfigurasi yang saya gunakan :
# These are the standard console login getties in multiuser mode:
c1:12345:respawn:/sbin/agetty 38400 tty1 linux
c2:12345:respawn:/sbin/agetty 38400 tty2 linux
#c3:1235:respawn:/sbin/agetty 38400 tty3 linux
#c4:1235:respawn:/sbin/agetty 38400 tty4 linux
#c5:1235:respawn:/sbin/agetty 38400 tty5 linux
#c6:12345:respawn:/sbin/agetty 38400 tty6 linux

Saya hanya menggunakan 2 console yaitu tty1 dan tty2, toh saya lebih sering main di GUI :D
File konfigurasi untuk X (GUI) ada di : /etc/X11/xorg.conf, jika komputer yang digunakan mendukung untuk 3D Desktop, maka file ini akan sering diutak – atik manual.

Saya juga ada tulisan mengenai hal ini disini

Sound
Saat ini konfigurasi untuk sound sudah lebih manusia dibanding dengan beberapa versi terdahulu, yang harus di “modprobe” modulnya. Gunakan perintah : alsaconf, selanjutnya akan dilakukan pendeteksian soundcard yang ada. Jika beruntung maka slackware kita akan sudah mulai ribut :D

Network Card
Saat ini hampir semua device sudah ditangani oleh udev, yang mana sudah memungkinkan untuk mencari modul yang cocok dengan device yang kita punya, tapi ada kalanya harus mengutak – atiknya langsung. Seperti yang terjadi pada saya, ethernet card tidak diload setiap kali booting, jadinya harus manual “modprobe”, ternyata modul network saya termasuk yang di “blacklist” di /etc/modprobe.d/blacklist, dan modul yang disarankan tidak bisa digunakan, akhirnya menghapus modul network card dari daftar black list. :D
Setting ip address, netmask dan gateway ada di file : /etc/rc.d/rc.inet1.conf
Jika ingin mengakses internet, jangan lupa untuk mengedit file /etc/resolv.conf dan isikan dengan alamat ip Dns Server dengan format seperti ini :
nameserver 111.112.113.114
contoh :
nameserver 111.112.113.114
nameserver 115.116.117.118


Tentu saja Anda harus menyesuaikan dengan ISP yang digunakan atau membuat DNS Server sendiri

Init Script
Berbeda dengan beberapa sistem linux yang menggunakan System V, slackware menggunakan BSD Style, init script terdapat di : /etc/rc.d/, services yang akan diaktifkan pada saat boot cukup diberi flag executable pada script startupnya, misalnya : rc.httpd, rc.mysqld. :
# chmod +x rc.httpd
atau
# chmod +x rc.mysqld
maka setiap kali boot service tersebut akan dijalankan, kecuali tidak terdaftar pada /etc/rc.d/rc.M. :D, rc.M merupakan sebuah script yang mengaktifkan semua script yang ada di /etc/rc.d/ tentu saja yang bisa di eksekusi atau ada flag x lawan dari rc.M adalah rc.K. rc.S adalah sebuah script yang digunakan pada saat memulai init 1. rc.6 adalah script yang digunakan untuk melakukan reboot atau shutdown, rc.4 adalah sebuah script yang memanggil login manager GUI, tentusaja X server harus terkonfigurasi dengan betul. Terdapat juga sebuah script rc.modules, yang digunakan untuk meload module – module dari perangkat keras dari komputer, walau hal ini sudah diambil alih oleh udev, dan sebuah rc.local yang biasanya digunakan untuk menaruh script – script startup yang tidak dihandle oleh rc.M. Selainnya adalah script startup dari masing – masing service.

Paket / Instalasi software
Paket binary (software yang sudah dikompilasi dan siap install) dari slackware berakhiran .tgz ( tapi jangan tertipu dengan format .tar.gz yang disingkat menjadi .tgz hehehehe). Gunakan perintah installpkg, upgradepkg, dan removepkg untuk menginstall, mengupgrade, dan menghapus paket/software. Slackware termasuk malas dalam hal dependensi, artinya semua paket bisa diinstall tanpa protes jika ada dependensi yang kurang, tapi pada saat suatu program / software / aplikasi akan digunakan barulah muncul masalah, jika mencoba menggunakannya melalui menu GUI, hanya akan muncul “busy cursor” selanjutnya tidak terjadi apa – apa, untuk mengetahui masalahnya jalankan program tersebut dari terminal / teksmode / console.
Ada beberapa website yang banyak menyediakan paket slackware antara lain :
http://packages.slackware.it
http://www.linuxpackages.net
http://www.slacky.eu
Carilah software yang dibutuhkan disana, jika software yang dibutuhkan tidak tersedia pada situs - situs diatas sehingga harus mencari pada search engine dan ada hanya saja berupa .rpm bisa dikonversi menjadi .tgz menggunakan perintah rpm2tgz, untuk file .deb bisa menggunakan software alien. Yang terakhir install dari source :D atau membuat paket slackware sendiri