Tampilkan postingan dengan label Windows. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Windows. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Mei 2011

Backup MsSQl Server

Aneh ya judulnya, hahahaha saya tau ji. Ceritanya itu seperti ini. Sejahtera supermarket buka cabang di Palopo, karena system yang lama sudah tidak sesuai dengan jaman, masih pake clipper sehingga mencari hardware yang bisa "running" clipper seperti cari jarum dalam lemari, eh jerami.

Softwarenya buatan "pabrik", maksudnya dari perusahaan software, dengan backend Ms SQl Server, dan front end dibuat dengan visual basic. Saya cuma ngurusin network dan backup saja.

Untuk urusan network tidak begitu rumit, semua sudah pernah saya buat. Nah urusan backup database ini yang rumit. Yang pertama saya belum pernah berurusan dengan Ms SQL Server yang kedua Windows. Tapi seperti biasa serahkan pada google.

Kondisi backup yang diinginkan (idealnya) tersedia dua server yang identik (mestinya namanya bukan backup tapi failover) ketika satu server down, server kedua yang mengambil alih fungsinya, jangan sampai down.

Sampai capek googling tidak ketemu cara seperti diatas. Mungkin googlingnya kurang canggih, atau sudah terlanjur malas urusan Ms SQL Server, tapi tanya sama yang buat software juga tidak bisa memberikan masukan yang berarti.

Akhirnya cara "iseng" keluar. Backup dari server utama secara manual, transfer file ke server cadangan, restore manual. Manual yang saya maksud disini proses tersebut menghasilkan sebuah file backup, yang selanjutnya di transfer ke server cadangan dan direstore file tersebut ke server cadangan.Yang kerjakan tetap servernya dengan bantuan schedule task.

Akhirnya semua beres, server utama melakukan backup ke file setiap jam 1 malam, setiap jam 2 file tersebut di copy ke server cadangan, untuk selanjutnya di restore di server cadangan jam 2:15.

So, setiap pagi starting point kedua database sama. :) Supaya bisa digunakan pada saat down ip server cadangan dibuat sama (tentu saja tidak dipasang dua - duanya), kecuali ip yang dipasangin kabel cross yang digunakan untuk menghubungkan server utama dengan server cadangan. Jadi setiap kali server down, kepala toko tinggal memindahkan colokan kabel network server utama ke server cadangan dan system kembali berfungsi, tapi tentu saja transaksi terakhir yang tercatat pada server utama sebelum down akan tetap ada sampai kita perbaiki servernya. Intinya jangan sampai cuma karena servernya macet toko harus tutup, karena palopo makassar butuh 8-9 jam perjalanan.


Ditulis pas lagi iseng, saat semua orang sibuk dengan urusan supermarket dan saya mulai bengong ...

Senin, 11 Oktober 2010

Mindahin Scoring System ke Windows 7

Scoring system sudah saya pindahkan ... ke komputernya pengurus TI Sulsel, tepatnya sekretaris, yang juga merangkap sekretaris pengcab Makassar dan kepala perwasitan.
Sebelumnya beliau sempat menanyakan laptop apa yang baik diantara axio dan compaq, saya sarankan saja pilih compaq.

Compaq tersebut (seperti biasa di indonesia) telah terisi dengan software - software yang cukup banyak, entah original ataupun versi pirate. Yang saya pikirkan adalah OSnya, karena sebelum berangkat ke Bogor (waktu itu mo ngambil software scoring), si pembuat software bilang "Komputernya di install xp sp2 ya, jangan vista", saya berfikiran kalau saja ada rutin - rutin program yang memanfaatkan API dari windows xp yang tidak berfungsi di Vista, namun komputer sang sekretaris berOS Windows pitu alias windows 7.

Ada dua alternatif, mencoba menjalankan program scoring tersebut di windows 7, atau menginstall ulangnya dengan windows xp, tapi tentu saja driver sata mesti di injectkan ke installernya.

Saya berfikir langkah pertama yang akan saya coba dulu, langkah kedua adalah plan B, alias nanti kepepet. Saya juga sudah malah mesti install - install program - program yang lain (soalnya yang ada sama saya cuma xp bajakan, software lain tidak ada hahaha).

Malam sebelumnya saya coba googling untuk cari tau program yang dibuat khusus di xp namun bisa dirunning well di windows 7. Saya harapnya program tersebut cukup compatible, namun saya sempat berfikir, sejauh mana sih program ini menggunakan API windows, lagian kalau tidak salah program ini dibuat dengan delphi.

Setelah berhadapan dengan windows 7 saya pun memindahkan programnya (tinggal copy aja, ini yang bikin program biar installer tidak dibuatkan apalagi yang lain - lain hehehe) akhirnya ngetest, programnya jalan ... tapi seperti biasa minta serial number, dan seperti biasa diakalin hahaha, daripada setiap kali install windows minta serial number.

Serial number sudah dilalui, programnya sudah berjalan, selanjutnya adalah menyambungkannya dengan microcontrollernya. Untuk itu butuh driver usb to rs232, dan versi windows 7 juga sudah tersedia, walaupun mesti download dari internet dulu. Sempat shock karena rs232nya tidak terdetek tapi setelah di restart sudah bisa ... hahaha saya lupa kalau windows punya perangai seperti itu.

Microcontrollernya sudah, scoring sudah beres tapi kok tidak ada suaranya ... heh ... padahal waktu masuk windows computernya cukup berisik ... mati mi ja.

Saya mengira pathnya yang tidak betul, saya coba masukkan ke default path windows/system32 tapi tetap tidak bisa ... what's matter. Saya coba buka file soundnya di audio player dan terbuka (walaupun agak kecil, tapi waktu itu saya tidak perhatikan), sampe akhirnya saya mencoba menggunakan sound yang lain, dan bersuara. bweh, masalahnya cuma di file soundnya yang kekecilan. Sialnya ada beberapa file yang seperti itu, waktu mencoba mengganti tadi dapatnya juga yang kecil, hahaha. Akhirnya dengan bantuan audacity soundnya bisa diperbesar, dan bellnya pun berfungsi ...

Aman, scoring system tersebut sudah pindah tempat, komputerku jadi cadangan saja.
Trus masalahnya di vista, akh ... sepertinya sipembuat software sudah malas menganalisa kenapa di vista tidak berfungsi, karena kemungkinan cuma seperti diatas, driver rs232nya tidak tersedia di vista (yang ada di cd, padahal kalau mo nyari di internet pasti dapat) yang kedua soal sound tadi.

Pacce tongngi programmerka ... hahaha

Selasa, 25 Mei 2010

Masalah sound di Compaq V3201TU (V3000 series)

Compaq seri V3000 memang menyebalkan jika berurusan dengan sound. Beberapa seri yang saya pernah dapati membutuhkan trik yang berbeda dari tiap seri, yang saya punya sendiri V3201TU, juga demikian, namun karena ada cd driver (copyan) yang diberikan saat pertama beli barang ini jadinya semua ok saja, walaupun butuh beberapa lama juga baru bisa menginstall driver soundnya.

Sejak CD itu hilang entah kemana, saya awalnya tidaklah terlalu risau, pasalnya saya menggunakan Slackware Linux, sebagai OS Default, sayangnya ada sebuah aplikasi yang dibuat diwindows harus dijalankan di komputerku. Aplikasi ini sebenarnya sudah saya serahkan ke rekan yang memang punya "windows" tapi ada kemungkinan rekan tersebut tidak bisa hadir pada saat acara, otomatis, komputernya juga tidak bisa ikut :(.

Akhirnya saya putuskan untuk mendownload driver - driver windows, walau tidak yakin. Cara pertama adalah mencari tulisan dengan masalah seperti ini. Google menampilkan entry yang banyak, tapi sayangnya banyak juga tulisan yang sama walau berbeda tempat / situs / blog. Bweh, ini yang bikin blog memang cuma bisa copy paste atau semangat berbaginya yang kelewat tinggi.

Dari sekian blog/situs yang sama tersebut (kalau tidak percaya masukin saja kata kunci "Sound V3201TU" di google, dan coba buka setiap link), kesimpulannya satu, mesti upgrade windowsnya. Tapi jangan harap kalau windowsnya tidak original alias bajakan ... :(. Seingatku dulu memang ada yang mesti di update, tapi bukan windowsnya ... Akhirnya nekat, windows bajakan di upgrade .. dan GATOT, alias Gagal Total ... bajakan ... hahahaha.

Akhirnya dengan sedikit putus asa, saya coba menggunakan kata kunci yang berbeda, kali ini saya coba "Connexant V3000", akhirnya dapat link ini (itu pun bukan halaman pertama, hahaha).

Disitu ditulisakan :
Pertama, silahkan update dulu Microsoft Corporation QFE (KB835221) agar support UAA bus driver HD audio. downoad di sini size(12MB)



Dari situsnya HP sendiri ada deskripsi seperti ini :
This is a Microsoft Corporation QFE (KB835221) update to support the UAA bus driver for HD audio. The UAA bus driver is not included on the current Windows XP installation CD. If you reinstall Windows XP, this driver update will be needed, in addition to HD audio driver from the core driver package.

Ahaa ... mungkin ini yang saya butuhkan, download, dan ... Masalah baru ... Yak, os Bajakan selalu bermasalah!!!!!!!!! .... Ada proses pendeteksian dari software tersebut yang mengharuskan pc/laptop compaq yang akan menggunakan software update tersebut haruslah preinstalled os. Bweh ... saya kepikiran gimana kalau file tersebut di ekstrak saja, karena seingat saya, file exe yang berupa installer bisa diekstrak, ini terjadi waktu mo menginstall driver wireless menggunakan ndiswrapper di linux, reboot linux???, ah tunggu dulu siapa tau ada "exe extracter diwindows", harusnya iya ... dan seperti biasa, google adalah pilihan pertama untuk memasukkan kata kunci "exe extract" dan hasilnya ada halaman ini :

http://retnet-nganjuk.blogspot.com/2010/01/cara-meng-extract-file-exe.html

Dari situ dirujuk ke sebuah utility bernama Uniextract, di blog itu ada kok linknya, download dari situ aja ya ...
Setelah itu, file installer update dari HP tadi saya ekstrak, dan terdapat sebuah folder src, yang berisi banyak folder didalamnya antara lain ara, es,fr, us, dll. Oh ini folder installer berdasarkan bahasa, seperti yang saya liat pertama sekali sewaktu install langsung updater tersebut. Saya masuk ke folder us, dan mengeksekusi file updater tersebut, setelah selesai, notification windows langsung menemukan UAA Audio apalah ... dan saya pun memasukkan driver sound dan bunyi .... halah ... ribet abis.

Buat yang dapat masalah yang sama, mudah - mudahan link diatas bisa sedikit membantu, kalau masalahnya tetap tidak terselesaikan, apalagi sampe laptop atau pcnya rusak, bukan tanggung jawab saya ... hahahaha

Jumat, 22 Januari 2010

Gara - gara bajakan, yang original susah ...

Teringat postingan Mamie Lily di blognya beberapa waktu lalu : soal susahnya mendapatkan cd audio original.

Kejadian yang sama juga saya rasakan, ketika rekan - rekan di UIN Alauddin, mesti "menyiapkan" software original.

Sewaktu Amad bilang kesaya tentang album baru dari Muse, sempat sekali saya nyari ke disc tara, yang jual cd audio original, tapi yang ada, kondisinya sudah memprihatinkan, seperti yang mamie ceritakan di blognya. Akhirnya duit yang disiapkan buat beli cd dipake makan - makan ...

Hal yang sama ketika berususan dengan software, (saya pake linux saja biar tidak membajak), ketika mencoba untuk menggunakan software asli, susahnya minta ampun. Software yang asli di Makassar yang tersedia cuma Operating System (baca : Windows), tapi aplikasinya gimana?, belum yang untuk keperluan developmen.

Setelah, tanya - tanya ke berbagai toko baik yang online dan offline, akhirnya tau kalau software asli mesti nunggu 3 - 4 minggu, karena barang itu mesti diorder dulu di luar (negeri). Doh.

Skali lagi ... saya pake linux saja ....

Rabu, 23 Desember 2009

Cerita dibalik Rektor UIN Cup II

Seperti biasa, di setiap kejuaraan Taekwondo di seputaran Makassar maka proses scoring masih di percayakan kepada saya. Di setiap kesempatan saya selalu berusaha untuk "memindahkan" software scoring dari komputerku.

Kali ini pun demikian, harapan saya, jika telah pindah ke komputer lain, ketergantungan kepada saya jadi berkurang, sehingga sesekali bisa juga jadi coach.

Sehari sebelum drawing saya ke Univ 45, seperti cerita Praporda Soroako, saya mencoba menggunakan komputernya Ippank. Setelah semua beres, saya pun memberikan pelatihan kilat pada Ippank seputar penggunaan scoring, sampai proses drawing. Ippank pun berhasil menjalankan tugasnya, walau masih ada sedikit kendala kecil, tapi secara keseluruhan Ippank sukses melakukan proses drawing.

Besoknya, hari H tiba, saya rencana agak telat ke tempat kegiatannya, berhubung juga hujan turun dengan derasnya, bikin saya malas bangun dari tempat tidur. Tapi, telp dari Sabeum Tahir membuyarkan semuanya. Ippank tidak ngerti mengaktifkan proses scoringnya, doh. Alasannya belum diajar kemarin. Padahal cuma klik "start event" ippank.

Saya pun maksa kesana.

Persiapkan semuanya, sampe akhirnya tiba pada masalah sound system, panitia rupanya tidak mengantisipasi hal tersebut. Sound system di cari jalan keluarnya akhirnya dapat mixer yang ternyata ada colokan yang bisa dipake. Pas nyolok, mau ngetes sound kok brooming ... tidak ada suara bel seperti yang biasa. Ada apa gerangan. Setelah proses troubleshooting, akhirnya ketahuan komputernya ippank tidak bisa mengeluarkan sound dari jack audio. Doh, ippank, ikhlas tidak sih dipake komputernya.

Akhirnya pilihan terakhir pake komputerku, tapi karena windowsnya sudah kubuang maka saya mencoba menjalankan programnya pake Virtualbox. Ok, semua berjalan seperti seharurnya, pertandingan pun dimulai. tapi .... kok kenapa seperti ada yang memencet tombol padahal tidak ada yang melakukan proses tersebut, dimonitor juga ditampilkan kalau judge - judge seperti memberikan nilai walau secara random, jangan - jangan sticknya masalah.

Stick ditukar - tukar, tetap saja. Setelah semua stick dicabut masih juga seperti itu, diagnosa awal kemungkinan kabelnya sudah ada yang koslet. Selang beberapa saat ada partai pada pertandingan yang nilainya "lompat" karena proses "seolah - olah ada" pemberian nilai.

Hari pertama selesai, rencana besok mau bawa kabel buat ngetes. Karena kabel yang kemarin belum dibuka saya berinisiatif memasangnya, dan semua normal .... tidak ada lagi proses kedap - kedip di indikator, kalau terjadi pemberian nilai.

Akhirnya peralatan saya sambungkan ke komputer, dan *masalah itu muncul lagi*, saya menduga kalau komputer saya yang menjadi penyebabnya, apa karena virtualbox ya?. Akhirnya minta ippank datang kembali bawa laptopnya, yang kebetulan telah diinstall ulang. Mantap.

Saya pun menginstall dan mengkonfigur komputernya ippank, karena program scoring ini tidak bisa pindah ke komputer lain (biasalah masalah lisensi dari pembuat), saya membutuhkan beberapa utility.

Setelah siap, maka saya pun mencobanya. Entah kenapa secara tidak sengaja saya memasang headset ke colokan audionya, dan bersuara, ah, sialan. Dan yang lebih aneh lagi, tanpa Enpowering Technologipun bisa pake LCD, padahal kemarin - kemarin ndak mau, betul - betul aneh.

Setelah semua siap, akhirnya saya pun menyambungkan peralatan scoring, ke komputernya ippank. Dan tiba - tiba, indikator di peralatan scoring kembali berkedap - kedip seperti kemarin, doh.

Akhirnya saya menduga, ini adalah ulah virus. Saya mencoba membandingkan file asli dari cd program dengan hasil kopian, memang berbeda ukurannya. Bah, gawat kalau begini, akhirnya hari kedua dilanjutkan dengan kondisi masih seperti hari pertama, ada kemungkinan nilai lompat, dan betul saja ada beberpa partai yang nilainya tiba - tiba muncul sendiri.

Hari kedua selesai, saya minta ippank menginstall ulang komputernya, buat besok.

Hari ketiga ippank sudah siap dengan komputer yang bersih, hanya windows didalam, akhirnya saya menggunakan program dari cd, datanya saya pake dari hd. Sampe akhirnya saya harus, menggunakan sebuah utility untuk mengaktifkan program tersebut. Dan kejadian kemarin pun kembali. Damn.

Hari ketiga pun berlalu dengan kondisi yang sama, penyebabnya adalah virus yang selalu mencoba menulis ke usb, mungkin nyari flashdisk, karena peralatan tersebut dihubungkan dengan usb to rs232 converter maka wajar saja jika ada signal yang masuk ke peralatan tersebut, karena ulah virus yang mengakses usb.

Hari ketiga selesai, akhirnya saya pun memeriksa kembali, file - file yang saya pergunakan, setelah itu saya dapati, hampir semua file eksekutable yang saya simpan sudah bertambah besar dari ukuran seharusnya.

So ... selamat virus, kali ini kau berhasil bikin saya susah.

Jumat, 12 September 2008

Virus Lokal?? siapa takut

Sembari buka puasa saya sempat ngobrol dengan suami dari sepupu saya soal komputer,
dia bilang : "komputer 386 masih lebih baek dari komputer sekarang",
"alasannya??" saya tanya,
"Virusnya lebih gampang dibersihkan".

Hal ini ada benarnya, karena hampir sebagaian besar virus di era komputer 386, dibuat oleh programmer - programmer luar negeri, sehingga wajar jika antivirus - antivirus juga mudah mengidentifikasi dan memasukkannya dalam database virus dari antivirus tersebut, tapi bagaimana dengan virus lokal yang banyak dibuat oleh orang - orang indonesia yang banyak beredar di komputer - komputer windows sekarang ini?

Gampang!, tidak butuh antivirus kok, ikuti saja langkah - langkah berikut :

Inti dari virus - virus indonesia :
1. Berupa file eksekusi namun berikon dokumen, multimedia, image dll.
2. Menghalangi akses ke task manager, registry editor, msconfig.
3. Menutup langsung setiap kali membuka command prompt.
4. Terkadang mematikan fungsi folder option, search, run.
5. Menyebar melalui media removable, saat ini umumnya flash disk.

Secara umum ada tiga langkah besar untuk menghapus virus-virus tersebut :
1. Matikan proses dari virus.
2. Hapus entri virus dari startup
3. Hapus file virus

1. Matikan proses dari virus
Karena task manager sudah tidak bisa diaktifkan, praktis kita harus menggunakan 3rd party software task manager, saya biasa menggunakan process explorer, atau bisa menggunakan salah satu dari situs ini : http://majorgeeks.com/download.php?id=40

2. Hapus entri virus dari startup
Setelah proses dari virus tersebut terhenti, kita sudah bisa mengakses regedit, cuma karena sebelumnya sang virus sudah memodifikasi supaya regedit tidak bisa kebuka maka kita hapus saja entri tersebut.
Buka command prompt (harusnya sudah bisa aktif lagi sekarang), hapus enrty di : HKLM\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Policies\System
dengan mengetikkan perintah :

reg del HKLM\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Policies\System

Akan ada konfirmasi selanjutnya di setujui saja dan entry tersebut dihapus, setelah itu regedit sudah bisa aktifkan, aktifkan dan cari yang berhubungan dengan virus tersebut, biasanya ada di entry run dan winlogon.

HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run

HKLM\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Run

HKLM\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Winlogon
pada key Shell berisi explorer.exe, dan key Userinit c:\windows\system32\userinit.exe, dengan tanda koma (,) di akhirnya

Gunakan search dari regedit untuk mencari entri virus tapi umumnya di tempat - tempat tersebut. Matikan juga entry di startup.

3. Hapus file virus
Tipikal virus lokal selalu menduplikat dirinya di setiap folder yang diakses, sehingga memperbesar kemungkinan orang untuk mengeksekusinya secara tidak sengaja, Sekali lagi gunakan fasilitas search dengan menambahkan deskripsi tanggal, ukuran file sehingga hasil pencarian lebih spesifik.
Hapus semua file yang ditemukan.

Nah sekarang virus itu (harusnya) sudah hilang dari komputer. Jika masih ada coba periksa lagi dengan teliti.

Senin, 21 April 2008

Install XP di SATA

Kasus :
Hardisk SATA, yang selama inisialisasi awal windows tidak mengenal dan menganggap hardisk tidak ada (padahal ada, wong sudah diinstall linux, gimana sih windows!). Driver bisa dimasukkan via floppy tapi sayangnya laptop yang saya pake tidak ada floppynya (hari gini windows masih minta pake floppy, kenapa tidak pake media lain seperti usb, emang di amerika masih ada yang jualan floppy), kalau mesti pasang floppy eksternal juga mubasir. Tetapi karena sesuatu dan lain hal "harus" install windows (waktu itu mo coba upgrade bios), Akhirnya browsing - browsing dapat cara untuk itu :D, Buat teman - teman yang punya masalah sama mungkin bisa memberikan sebuah referensi :P

Ada dua cara yang saya bisa saya lakukan, pertama cara susah dan sedikit bergaya hacker :P, dan yang kedua cara yang lebih susah lagi.

Cara Susahnya
Bisa melakukan injeksi driver sata ke installer windows, jadi nanti akan terdapat sebuah installer windows xp yang sudah berisikan driver sata dari hardisk yang digunakan, Kita membutuhkan software - software berikut:
Nlite
.Net Framework
Untuk informasi selengkapnya bisa baca disini (saya juga nemunya disitu kok) :
http://paparadit.blogspot.com/2007/06/installing-sata-hard-drive-with-windows.html

Kelemahan cara ini jika setiap kali menginstall untuk Hardisk SATA berbeda maka setiap kali itu juga kita menginject driver dan membuat cd installer baru.

Cara yang lebih susahnya
Disable SATA di bios, Hah! itu susah?, hahahaha, saya juga baru tau setelah susah payah menginjeksi driver sata ke installer xp. Info ini saya dapat dari teman cuma lupa website/blognya (bukan via blog tapi ngobrol langsung).
Masuk ke bios, cari dukungan SATA atau yang menyinggung soal legacy os, alias OS lawas. Setelah itu jangankan windows xp windows 98 juga bisa diinstall karena hardisknya dianggap ATA bukan lagi SATA. Hanya saja (ini saya rasa) setelah windowsnya terinstall dan bios dibalikin ke sata enable lagi trus windows layar biru, :(. Hiks