Selasa, 23 Desember 2008

Multi Release Party

Mumpung belum basi banget

Sebuah event yang diadakan oleh LUGU yang menampilkan release dari 4 distro yang hampir bersamaan. Keempat distro tersebut adalah : Opensuse, Fedora, Ubuntu dan Slackware.

Pada rapat persiapan rencana target peserta 100 orang, namun pada perkembangannya diputuskan peserta 200 orang. Dari awal saya optimis bahwa angka tersebut tidaklah terlalu sulit untuk dicapai. Hasil rapat juga menentukan tempat kegiatan di Karebosi Link.

Dari awal pembahasan MRP, saya sudah bersiap untuk menghandle materi Slackware, begitu rapat selanjutnya di MTC (pas acara 2 tahunnya AM) untuk menentukan siapa yang akan membawakan materi perdistro maka dengan ikhlas saya mengajukan diri.

Sepulangnya dari MTC, saya sudah membuat draft presentasi, dan akhirnya bisa jadi jauh - jauh hari sebelum acara dimulai. Saya juga bersyukur karena materi presentasi yang saya buat sudah hampir selesai pada saat dilakukan permintaan "rehearsal" oleh Dr. Mahmud Ghaznawie.

Terima kasih karena ada rehearsal, saya bisa memperbaiki kekurangan yang ada pada materi presentasi, dan sudah siap sehari sebelum acara.

Acara dimulai pada pukul 10:30, dimulai dari Adi Nugroho yang membawakan sekilas tentang Linux, dilanjutkan dengan Opensuse. Jhon Chendra melanjutkan dengan Fedora, disusul oleh Riri dan Fikri yang membawakan Ubuntu plus BlankOn.

Tiba giliranku, sebelum acara jauh - jauh hari saya sudah berniat untuk melakukan presentasi dengan menggunakan pointer HP dengan koneksi bluetooth. Slackwarepun terpaksa di downgrade ke 12.1 untuk membuat pointer berjalan, karena sebelumnya di slackware 12.2 bluetooth tidak berfungsi dengan baik.

Sebelum acara dimulai, saya sempat melakukan test remote control dengan HP, semua berjalan dengan baik sesuai harapan, computer kususpend dan bersiap untuk melakukan presentasi. Dalam pikiranku tinggal menghidupkan komputer yang suspend dan langsung berpresentasi ria, tapi DAMN!!! bluetooth macet. Coba untuk merestart rc.bluetooth, tetap saja tidak bisa hidup. Sekali lagi DAMN. Mana saya restartnya didepan audiens, dan karena sudah tidak ada waktu lagi, dan "Show must go on" saya terpaksa mengantongi HP dan berpresentasi dengan keyboard, Untungnya komputerku menghadap ke audiens sehingga saya bisa lebih interaktif.

Yak!! presentasi yang kubuat, yang notabene menjual keburukan slackware justru mengundang perhatian dari peserta. Bahkan DR. Mahmud mengaku menikmati presentasiku. Dari kuisioner yang dibagikan ke peserta banyak yang terusik oleh slackware, ditambah lagi umumnya pertanyaan peserta disekitar slackware.

Satu lagi, jika ada pertanyaan diluar dari materi (4 Distro), Pak Adi langsung bilang "Kalau ada pertanyaan yang tidak jelas ditujukan kemana maka yang menjawab adalah ...?" dan peserta menjawab "Slackware", Maka jadilah saya objek penderita MRP.

Namun yang paling saya syukuri, MRP Sukses Besar ... Go .. go .. go LUGU

Minggu, 14 Desember 2008

Slackware 12.2

Slackware 12.2 sudah release sejak tanggal 10 Desember 2008 lalu (disini tanggal 11), Download ISO DVD selesai Jumat 12 Desember 2008. Menjelang tengah malam baru bisa diinstall, karena pas mo ngambil dihadang sama hujan lebat sebelum jumatan, dan baru bisa pulang setelah magrib. Abis itu keluar lagi makan malam sama keluarga dan baru bisa install menjelang tengah malam. Sudah dua hari terinstall. Untuk reviewnya sekalian aja setelah semua hasil kacca sudah selesai karena masih ada yang kurasa mengganjal.

Kamis, 11 Desember 2008

Ngotot Donor Darah

Sebelum Idul Adha informasi tentang kegiatan mahasiswa soal Donor Darah Di UIN sudah saya dengar, kegiatannya sendiri hari ini (11/12/08). Yang jadi masalah saya sudah donor darah tanggal 5 oktober 2008 yang lalu, pihak PMI memang menganjurkan 3 bulan.

Kemarin (10/11/08) dapat undangan / pemberitahuan untuk berpartisipasi dari mahasiswa. Saya sudah siap dari pagi, rencana mo pagi sekali ke UIN, sebelum jam 9 sudah siap, padahal kalau hari biasa saya masih baru ranjang plus iler kalau jam segitu. Pas mo berangkat tiba - tiba hujan, deras pula. Saya berharap acara donor darahnya agak lama waktunya.

Sekitar jam 10an hujan sedikit reda, saya pun bergegas, berharap moga - moga donor darahnya belum selesai. Tiba di UIN langsung kepikiran, kira - kira dimana yah lokasi donor darahnya, tapi baru mau memarkirkan motor pertanyaanku sudah terjawab setelah melihat mobil PMI didepan Gedung A Fakultas Sains, tempatku biasa.

Saya mengisi formulir dan tidak lupa tanggal terakhir saya donor. Dibagian pemeriksaan awal, saya langsung menunjuk ke tanggal terakhir, petugasnya langsugn bilang "Belum bisa pak, tunggu sebulan lagi", saya langsung nyamber "kan dua bulan sudah bisa"
"Tidak pak, tiga bulan", kata petugas
"Dua bulan bisa", sambarku
"Dua bulan setengah pak", petugasnya melunak,
"Berarti sudah bisa" sambarku lagi,
"Belum pak, Bapak donornya tanggal 5 Oktober, jadi mesti tunggu seminggu lagi", kata si petugas
"Kalau seminggu lagi, saya donor dimana?", protesku
"Di PMI saja pak",
"Disini saja, mumpung ada kesempatan, lagian saya tidak bisa janji bisa ke PMI minggu depan"

Sang petugas seperti bingung, akhirnya minta saran sama dokter disebelahnya, dengan bijak dokternya bilang, "Anggap saja seperti ambil dua kantong cuma ambilnya belakangan", duh lega soalnya malu sudah pede banget masuk ke ruang donor trus keluar tidak buat apa - apa :)

"Test saja dulu, lagian badannya juga cukup besar kok" lanjut dokternya, akhirnya di test dan lulus hahahaha, seperti ujian saja. Selanjutnya cek tensi dan juga bagus, walhasil jadilah saya mendonorkan darah

Ini gambar yang sempat saya ambil saat lagi donor :D




Selasa, 02 Desember 2008

Iklan Dongok



Gambar pada iklan tersebut cukup baik dalam menyampaikan maksudnya, seperti kata Tukul "Don't judge the book by the cover". Menampilkan seorang yang bertubuh kecil, dinyatakan pemenang oleh wasit setelah berhadapan dengan lawan yang bertubuh lebih besar.

Tapi setelah saya amati sepertinya terjadi setidaknya 3 keganjilan pada gambar tersebut dan semua berhubungan dengan satu hal "Medali"



Dari gambar terlihat dengan jelas medali yang dikenakan oleh sang pemenang, dimana anehnya ?

1. Tidak ada pengalungan medali sebelum ada pemenang
Wasit mengangkat tangan sebagai tanda siapa yang memenangi pertandingan, kenapa sudah dikalungi medali sementara pertandingannya baru saja selesai. Memangnya ada orang yang bertanding pake medali?

2. Pengalungan medali umumnya di podium
Pengalungan medali minimal sesaat setelah pertandingan, bukan sebelum pemenangnya ditentukan, dan umumnya dilakukan dipodium bersamaan dengan pemenang yang lain.

3. Mana medali peraknya?
Kalau liat yang menang dapat medali emas, kemungkinan besar itu pertandingan final, nah kalau final maka yang kalah harusnya dapat medali perak.

Sang pembuat iklan mungkin ingin menyampaikan maksud dari iklannya tapi lebih logis kalau gambarnya dipodium dengan para pemenang, tentu saja untuk menonjolkan maksud awalnya maka peraih medali selain emas adalah orang - orang bertubuh besar.

Lebih dongok lagi yang mau pusing mikirin iklannya orang :P