Sabtu, 23 Januari 2010

Warnet Menjamur

Mungkin karena musim hujan, hahaha tidak ada hubungannya ya?. Yak, seperti di judul, warnet di Makassar sekarang banyak yang bermunculan, jadi teringat beberapa tahun silam, kira - kira tahun 98 atau 99, waktu itu kondisinya juga seperti ini, warnet ramai, jangankan di jalan poros, dilorong - lorong pun ada warnet.

Jika dulu layanan yang membuat booming warnet adalah chatting via IRC, sekarang yang membuat booming warnet adalah Facebook, ditambah aplikasi pokernya.

Yap, facebook memang fenomenal, anak - anak kecil pun pada ngomongin facebook, hebat. Poker jadi pekerjaan baru bagi sebagian orang. Bahkan ada teman saya yang mengaku dibayar menggunakan chip poker sehabis memperbaiki laptop orang, karena si empunya tidak punya uang, gila.

Kembali ke masa lalu, waktu itu umumnya warnet menggunakan dial-up dengan modem, kecepatan max 56 kbps, ada juga yang sudah dedicated tapi masih berkisar 64kbps sampai 128kbps. Tapi sekarang, koneksi sudah up to 1Mbps, itupun kadang di jadikan 2 sampe 3 line.

Tambahan sekarang, bukan cuma warnet yang menjamur, warkop yang menyediakan koneksi internet juga banyak, dan umumnya free. Cuma dengan modal ngopi, bisa akses internet. Selain itu juga kebutuhan internet masyarakat semakin tinggi, karena penggunaan modem - modem gsm, cdma juga laris manis. Selain itu ongkos akses internet juga sudah jauh lebih murah dari tahun 98 / 99 lalu.

Mudah - mudahan, warnet, warkop, bukan booming sesaat seperti yang lalu. Semoga.

Jumat, 22 Januari 2010

Gara - gara bajakan, yang original susah ...

Teringat postingan Mamie Lily di blognya beberapa waktu lalu : soal susahnya mendapatkan cd audio original.

Kejadian yang sama juga saya rasakan, ketika rekan - rekan di UIN Alauddin, mesti "menyiapkan" software original.

Sewaktu Amad bilang kesaya tentang album baru dari Muse, sempat sekali saya nyari ke disc tara, yang jual cd audio original, tapi yang ada, kondisinya sudah memprihatinkan, seperti yang mamie ceritakan di blognya. Akhirnya duit yang disiapkan buat beli cd dipake makan - makan ...

Hal yang sama ketika berususan dengan software, (saya pake linux saja biar tidak membajak), ketika mencoba untuk menggunakan software asli, susahnya minta ampun. Software yang asli di Makassar yang tersedia cuma Operating System (baca : Windows), tapi aplikasinya gimana?, belum yang untuk keperluan developmen.

Setelah, tanya - tanya ke berbagai toko baik yang online dan offline, akhirnya tau kalau software asli mesti nunggu 3 - 4 minggu, karena barang itu mesti diorder dulu di luar (negeri). Doh.

Skali lagi ... saya pake linux saja ....

Kamis, 14 Januari 2010

Saya Pake GNU/Linux Saja

Linux , saya singkat saja tulisannya tapi maksudnya GNU/Linux, masih banyak kekurangan. Beberapa review dari orang – orang yang membandingkannya menyebutkan demikian. Namun sampai saat ini saya masih enjoy menggunakan linux, karena : semua keperluan saya dalam berkomputer sudah tercover dengan menggunakan linux.

Saya akui, linux punya banyak kekurangan. Hal ini adalah wajar, mengingat linux dikembangkan dengan sukarela, dan diberikan cuma – cuma pula.

Seiring dengan perkembangan jaman, linux juga semakin maju dan baik. Sehingga saat ini saya mengambil kesimpulan, saya pake linux saja.

Alasannya :
1.Saya bisa dengan mudah mengupdate ke versi terbaru
2.Saya tidak perlu bayar lisensi

Dua alasan itu yang membuat saya sampai saat ini nyaman dengan linux, saya sendiri menggunakan linux untuk keperluan : akses internet, membuat dokumen terutama text dan presentasi, sedikit – sedikit mengolah gambar, transfer video dari handycam, dll.

Untuk akses internet, saya kira linux sudah sangat mencukupi. Mulai dari browser, Instant messanging, sampai torrent, semua aplikasi tersebut tersedia, dan umumnya sudah ada secara default saat instalasi, jika tidak tersedia kita dengan mudah mendownloadnya dan menginstallnya, bahkan pada beberapa system linux bisa install online.

Membuat dokumen saya menggunakan Open Office, office suite yang free. Memang masih ada beberapa kekurangan, terutama dibagian spreadsheet (ini menurut teman saya), namun karena semua yang saya perlukan untuk bekerja dengan office suite sudah terpenuhi sesuai kebutuhan saya, maka saya menganggap ini telah cukup.

Mengolah gambar, umumnya yang saya lakukan cuma modifikasi, sedikit – sedikit buat logo, dengan Gimp dan Inkscape, saya sudah bisa melakukan hal tersebut. Sekali lagi ini sudah cukup buat saya, walau banyak review diluaran sana yang mengatakan bahwa gimp masih jauh dibawah photoshop dan saya juga setuju akan hal tersebut, tapi kembali lagi ke kebutuhan saya. Saya tidak perlu membunuh nyamuk dengan meriam kan?, so jika kebutuhan saya sudah terpenuhi, saya sudah menganggapnya cukup.

Kino adalah aplikasi yang saya gunakan untuk mentransfer video (mini dv) ke komputer, dulu saya sering minta bantu teman menggunakan komputer macnya. Tapi setelah diajarin menggunakan kabel firewire, saya juga sudah bisa melakukan hal tersebut. Sekali lagi, keperluan saya cuma sekedar transfer.

Sekarang ini saya sudah tidak lagi mau ngotot mempromosikan linux, seperti diawal – awal saya mengenalnya. Yang saya permasalahkan cuma soal legalitasnya. That's it. Selama software yang anda gunakan, terlebih jika digunakan untuk mencari nafkah, sebaiknya legal.