Senin, 26 Oktober 2009

Kejuaraan Taekwondo / Pra PORDA XIV 2009 Soroako 2009

Kejuaraan Taekwondo sekaligus Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Daerah menjadi alasan keberangkatan ke soroako (sebenarnya soroako atau sorowako sih, soalnya disana juga ada dua versi … googling dulu). Selain karena saya termasuk jajaran pelatih dari tim Makassar (setelah ada pembatasan usia dari atlet makanya cuma bisa jadi pelatih haha), dan juga sebagai operator scoring dari pertandingan.

Akhirnya dapat dari wiki yang betul adalah soroako, berikut potongan dari wikipedia :
Soroako, also spelled Sorowako, is a small mining town in the north-east of South Sulawesi province, in the centre of Sulawesi island in Indonesia. It is known to have the largest open-pit mine in Indonesia owned by PT Inco, a subsidiary of the Canadian based nickel company Vale Inco .


Beberapa hari sebelumnya juga saya sudah mencoba memindahkan program scoring dari laptopku ke laptop seorang rekan dengan harapan dia bisa menjadi operator dan saya hanya sebagai pengawas saja, karena berniat untuk turut serta mengawal atlet yang akan bertanding.

Tapi kendala sekaligus menjadi pertanda bahwa program tersebut masih harus menggunakan laptopku. Pada saat pertama sekali di install, laptop si ifan macet, blue screen setiap kali masuk windows … dem. Windowsnya di install ulang, njrit … soundya tidak bisa keluar, padahal sudah pake drivernya. Akhirnya nyerah. Saya mencoba menginstall windows di laptopku, masalah juga. Ternyata kabel usb ke dvd eksternal sudah setengah mampus. Setelah mengganti kabel (untung ada kabel dari printer) windows pun terinstall di laptopku. Test program scoring dan jalan, semua ok.

Sehari sebelum berangkat ketemu lagi sama ifan, laptopnya sudah kembali bersuara, mencoba install program lagi dan berhasil. Sampe disini harapan sudah besar bisa membawa anak – anak bertanding.

Berangkat hari rabu malam, perjalanan yang lumayan jauh kurang lebih 12 Jam terasa begitu lama. Namun beberapa kilometer sebelum soroako, bus yang ditumpangi ngambek. Akhirnya pindah bus. Tiba di soroako sekitar jam 10:30 yang seharusnya paling lama jam 7 atau 8.

Begitu tiba kami disambut oleh cuaca yang mendung dan sejuk. Akhirnya kami tiba di Old Camp tempat kami nginap, Tempat ini adalah rumah para karyawan PT. INCO, karena beberapa dari karyawan (mungkin) sudah pindah maka rumah tersebut dapat digunakan sebagai penginapan atlet.

Jumat (23 September 2009), cek arena sekaligus mengetes scoring system. Program jalan, konfigurasi semua sudah disesuaikan, namun begitu mencoba menampilkannya ke LCD Screen, laptopnya ifan ngambek, baru saya ingat kalau acer punya ifan mesti diinstallkan Empowering Technology supaya bisa menggunakan LCD. Mencoba mendownload, dan tiba – tiba blue screen, wah rupanya yang membuat blue screen laptopnya ifan adalah modemku (LOL). Maka dengan terpaksa laptopku yang dipake untuk scoring.

Ok, biarlah laptopku jadi scoring, tapi ifan yang kutunjuk jadi operator. Tapi ternyata muncul lagi problem baru, ifan rupanya kurang lihai menggunakan program scoring (walaupun menurutku sangat simpel) dan berakibat bisa membuat atlet, pelatih, penonton jadi ngamuk karena kesalahan score atau pemotongan nilai. Ifan pun ku “pecat” jadi operator, saya terpaksa melakukan penampilan solo untuk operator, karena yang kukader menggantikan saya jadi operator ikut juga bertanding.

Akhirnya saya cuma bisa jadi operator sepanjang pertandingan. Hari pertama pertandingan selesai jam 12 malam, selain karena partainya yang banyak juga karena ada acara pembukaan sehingga baru bisa mulai sekitar jam 12 siang. Hari kedua pertandingan selesai cukup cepat, jam 16:30 sudah rampung, karena memang partai sedikit dan mulai dari jam 8:30 pagi. Kami pun bergegas pulang, karena Bus sudah harus berangkat jam 18:30.

Setelah grusak – grusuk cukup lama akhirnya kami bisa tiba di perawakilan Bus dan balik ke Makassar, Sekedar catatan Team Makassar Keluar sebagai Juara Umum I dengan 5 Emas, 2 Perak dari 9 Klas yang di pertandingankan, sedang seorang atlet tidak bisa ikut bertanding, karena lulus Kowad, dan seorang lagi kalah pada pertandingan pertama (Walaupun kalahnya bersifat non teknis, sehingga tidak lolos ke PORDA, Sorry Ayu, tapi kamu masih bagian dari team kita, dan akan tetap bersama kita ke PORDA 2010 di pangkep), sebagai penghargaan tambahan salah satu atlet Makassar menyabet gelar “Atlet Terbaik” yaitu Andi Khairil, yang turun pada klas Under 63 Kg Putra, Congrats hairil.

Minggu, 11 Oktober 2009

Linux si anak tiri


Sedih memang, namun kira - kira begitulah realita kondisi saat ini. Vendor - vendor terutama gadget - gadget cerdas seperti handphone, gps, dll jarang sekali menyediakan versi linux dari perangkat yang mereka jual.

Linux memang merupakan sistem operasi dengan perkembangan yang sangat cepat, karena dikerjakan oleh banyak sekali programmer secara suka rela dan bergotong royong. Hal ini juga yang mungkin jadi penyebab sehingga para vendor malas menyediakan software versi linuxnya, mengingat banyaknya software dan driver yang ada dilinux bukan dibuat oleh sang empunya hardware.

Berikut beberapa (jenis) software yang saya kira belum bisa ditemukan padanannya di linux :

iTunes
Yang mengecewakan malah tersedia versi windowsnya, mungkin dikiranya linux ndak ada yang pake iPod/iPod Touch.

GPS Software
Ada teman yang menggunakan virtual box hanya untuk mengakses gps dari komputernya

Nokia PC Suite
Produsen handphone favorit ini sepertinya tidak peduli sama linux, padahal linux dan nokia satu negara asal

Yang lainnya tambahin sendiri deh ...


ditulis pas matilampu

Kamis, 08 Oktober 2009

Dua hari yang mengecewakan

Setelah bersiap - siap, bahkan sampe begadang ternyata hasilnya diluar harapan.

Bermula dari makin kocar - kacirnya panitia ILC 2009 yang makin hari makin kehabisan waktu, ide, dan tenaga *Sorry ces ndak bisa bantu kalau yang gituan*, akhirnya saya diminta untuk menjadi pembicara pada pembukaan ILC 2009, walau hanya pada kegiatan lokal, tapi sudah digadang - gadang akan jadi kegiatan besar.

Bertempat di Karebosi Link, estimasi peserta adalah 300 orang, disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar dengan melibatkan guru - guru.
Sehari sebelumnya, saat teman - teman yang lain sibuk di Karebosi Link untuk persiapan, saya juga mempersiapkan materi presentasi, walau dihalangi oleh seringnya listrik off.

Hari **H**
Acaranya harusnya dimulai pukul 10 wita. Mencoba untuk menjadi pemateri yang baik, saya mencoba untuk datang lebih awal. Sekitar 9:30 wita, saya sudah di lokasi.
Kesan pertama : Sepi.

Akhirnya setelah menunggu beberapa lama akhirnya peserta pada bermunculan, dan acarapun harus dimulai. Tapi molor.

Peserta yang dijadwalkan datang 300an, bahkan sempat beredar kabar bahwa sampe 500an ternyata yang muncul tidak sampai 10%. Lebih banyak kursi kosong, kepala dinas pendidikan makassar jadi nggak enak hati soalnya beliau yang menyatakan dapat mendatangkan massa.

Setelah sambutan dari panitia, saya sempat panik. Yap, LCD Projector yang rencananya digunakan hanya LCD Projector biasa, bukan yang khusus untuk ruang terang. Itupun yang punya lupa bawa kabel VGA dan Power. Akhirnya Pak Tahir dari Poss Unhas yang mengambil alih, sembari saya menunggu Kabel.

Kabel datang, semua sudah di ON kan, LCD Screen mesti dipegang karena kencangnya angin. Akhirnya saya mulai membawakan presentasi. Cek Jam, 11:30, berarti waktunya sisa 30 menit. Dalam hati "kebut saja biar cepat".

Begitu coba menampilkan presentasi ... "kabur" ... (doh). Walhasil, saya lebih mirip bicara dikamar mandi ... :(.

Setelah selesai, peserta pada kelaparan, dan karena di informasikan bahwa 300an orang yang akan datang, maka panitia pesan makanan 300an ... *mubazir banget*

Saya pun pulang, tapi rekan - rekan yang lain tetap dilokasi, karena masih ada kegiatan yang lain. Dan konon kegiatan tersebut lebih meriah dari yang pertama, Alhamdulillah.

Hari Kedua
Tetap telat, masalah tetap pada display. Akhirnya dengan inisiatif denic, digunakan monitor CRT, walau tidak membantu amat.

Awalnya dijadwalkan untuk workshop buat teknisi komputer, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan (kursi yang digunakan adalah kursi yang biasa digunakan di pengantin dan tidak ada laptop buat install) akhirnya hanya jadi demo install dengan menggunakan laptop panitia.

Materi yang cukup berat membuat peserta sepertinya jenuh, ditambah dengan panasnya lokasi, melengkapi penderitaan peserta. Hahaha

Moga - moga kegiatan yang lain bisa berlangsung dengan lebih baik, lebih semarak. Amin