Sabtu, 05 Januari 2008

Politikus = Penjual Diri = PSK

Semenjak dimulainya pemilihan langsung praktis geliat politik Indonesia berubah, Perubahan besarnya adalah dengan semakin banyaknya gambar - gambar politikus disetiap sudut - sudut kota.
Mereka seakan menjual diri tidak ubahnya dengan pelacur, atau kita sebut saja pelacur politik.

Terkadang saya risih melihat gambar - gambar politikus yang sok cakep, sok terkenal, sok wibawa dan sok - sok lainnya dari gambar - gambar yang mereka tampilkan pada setiap spanduk, baliho dan lain - lain.
Jika sebelumnya kita hanya melihat gambar wajah seseorang dari iklan - iklan, maka kini hampir setiap ada hari - hari besar, ada - ada saja wajah - wajah baru yang terpasang baik berupa spanduk, poster dll.

Saya juga masih mengingat banyaknya calon DPD pada pemilihan umum 2004, kalau tidak salah ada sekitar 43 atau 46 calon, bayangkan gambar orang - orang tersebut beredar di seluruh kota.

Memang tidak bisa di pungkiri bahwa sekarang ini kesuksesan seorang calon untuk dipilih adalah dari popularitasnya, masih teringat di benak saya ada seorang calon bupati/wakil bupati yang jelas - jelas melakukan selingkuh dan foto - foto mereka tersebar di internet, tapi pada pemilihan bupati pasangan selingkuh tersebut yang memenangkannya, jawabannya mereka lebih populer. Mungkin saja pemilih itu hanya merasa mengenal sang calon karena sempat masuk berita di TV walau dalam kasus penyebaran foto - foto mesra hasil perselingkuhan mereka tapi setidaknya ada yang menjadi satu poin "Mereka populer"

Berdasarkan hal tersebut maka wajar sekarang ini semakin banyak wajah - wajah politikus yang di obral di penjuru kota, bahkan mobil - mobil sekarang punya tren, gambar politikus.

Politikus - politikus sekarang memang menjual diri hampir sama dengan Pelacur

Tidak ada komentar: