Awalnya karena melihat sebuah website di howtoforge yang membuat sebuah gnome mirip mac. Kepengen nyoba juga sih. Hanya saja agak berat juga mewujudkannya karena slackware tidak ada gnome secara default, gnome sudah hilang dari beberapa versi distro slackware sebelumnya, kalau tidak salah terakhir Gnome di bundel di slackware versi 9.
Seingatku di versi terakhir slackware dengan Gnome masih include, KDE masih merupakan pilihan utamaku, memang sih menurutku (waktu itu) KDE mempunya fitur yang jauh dari Gnome, namun tidak kali ini, setelah melihat ubuntu dengan Gnomenya maka keinginan untuk menggunakan Gnome muncul lagi.
Dropline Gnome
Ada beberapa pilihan untuk menggunakan Gnome di slackware antara lain Freerock Gnome, Dropline Gnome, menggunakan script otomatis seperti, garnome, jhbuild atau install langsung dari source (tarball).
Dari pilihan - pilihan yang ada saya mencoba Dropline, alasannya simple cari yang downloadnya otomatis, soalnya paket gnome banyak sekali. Walaupun dropline menggunakan versi yang lebih lawas yaitu 2.18 dari release terakhir gnome yaitu 2.20, tapi tidak masalah karena themes Mac masih mendukung versi tersebut.
Keep the car
Menyimpan paket - paket dropline gnome yang di download dari internet, kegunaannya apalagi kalau bukan untuk di install lagi di tempat lain :D. Setelah proses download selesai karena pada pilihan awal saya memilih download packages only, saya mencoba meng"aman"kan paket tersebut. Akhirnya proses instalasi dilanjutkan dengan masih menggunakan dropline-installer.
Instalasi selesai tapi masalah belum
Setelah memperoleh desktop gnome kostumisasi untuk membuatnya mirip mac pun dimulai. Dimulai dari themes, dilanjutkan dengan icon, dan cursor. Membuat paket avant walau pertama paket avant pertama kali adalah versi lama sehingga belum mendukung themes, bingung kesana kemari akhirnya ketemu juga (makanya kalau membaca yang teliti) versi yang baru yang mendukung themes. Download, kompilasi dan menjadikannya paket slackware sebelum menggunakanya. Avant dock dengan themes mac membuatku sangat senang. Untuk meyakinkan tidak ada masalah maka logout dan mecoba login kembali.
Dan, masalahpun dimulai. setelah login di gdm, error muncul yang menyebutkan ada masalah di session. Saya mencoba menggunakan account yang lain (yang belum ada konfigurasi gnomenya) dan login pun sukses masuk ke gnome, hanya saja begitu mencoba untuk login lagi error yang sama muncul lagi dan tidak bisa lagi masuk ke gnome. Arrrghh!!!.
Pantang menyerah
Kesimpulan awal kemungkinan adalah karena slackware yang digunakan sudah banyak yang utak - atik sehingga tidak lagi murni sedangkan dari dokumentasi dropline mengharapkan untuk menginstall di slackware yang masih baru.
Instalasi ulang slackware pun saya lakukan dan (berharap) semua konfigurasi dan data - data penting sudah sempat diamankan.
Instalasi selesai, langsung mencoba instalasi dropline dari paket yang didownload. Karena semua paket berada pada direktori yang sama maka perintah "installpkg *.tgz" dieksekusi, tetapi tunggu dulu, ada error sewaktu menginstall gconf-editor. Rupanya gconf-editor membutuhkan paket orbit. Rupanya gnome punya installation order, artinya tidak bisa menggunakan perintah "installpkg *.tgz" karena akan membuat pkgtools memulai instalasi paket secara berurutan sesuai abjad. Walhasil gnomenya gagal. Harus cari tahu urutan instalasi.
Installation Order pun hanya tersedia untuk Gnome versi 2.20 :((. Akhirnya terbersit untuk instalasi langsung dari tarbal sekalian mau mencoba bagaimana rasanya membuat paket yang banyak :D. Tapi sewaktu mendownload sesuai dari yang di sebutkan di Installation Order Gnome terbentur pada libgpg-error (ini baru paket kedua), paket tersebut tidak tahu ada dimana, akhirnya setelah dapat instalasi Gnome versi 2.20 ketahuan kalau libgpg-error tidak ada.
Gnome Slacky
Akhirnya dapat juga precompiled Gnome 2.20 untuk slackware 12. :D. Sudah include compiz-fusion. Akhirnya download isonya karena berbentuk iso dan memount. Setelah instalasi selesai saya cukup puas, hanya saja error pada login “... session lasted less than 10 second ...” masih ada. Apalagi pada suatu kesempatan gnomenya jadi rusak semua icon jadi tidak ketahuan.
Problem Solved
Setelah beberapa kali bongkar – bongkar, instalasi dan instalasi (maklum belum tau apa-apa soal gnome jadi pilihan akhir hanya instalasi ulang) akhirnya sudah mulai ada titik terang.
Yang Pertama : Semau icon tidak dikenali
Hal ini disebabkan ada sebuah paket slackware yang saya buat dan instalasi yaitu bluez-gnome yang mengganti semua MIME dengan yang default bawaanya, sialnya bawaan dari bluez-gnome boleh dikata minim sehingga merusak MIME yang telah ada. Akhirnya MIME default bawaan dari bluez-gnome kubuang dan instalasi berjalan lancar saya pun memperoleh bluetooth front end di gnome.
Yang Kedua : ... Session lasted less than 10 second ...
Konfigurasi aplikasi setiap user di simpan di home usernya, oleh karena itu cara yang paling ampuh daripada install ulang adalah merename home user dan membuat home user baru. Satu per satu konfigurasi di copy kan, sampai akhirnya login kembali dan “ ... session lasted less than 10 second ...”.
Sampai akhirnya ketahuan bahwa file .profile yang saya buat untuk keperluan sudo yang menjadi penyebab hal tersebut.
Kelebihan dan kekurangan
Ada sebuah paket yang dibuat di gnome yang saya butuhkan yaitu gnome-bluetooth yang bisa ngirim file dari komputer ke device lain via bluetooth, dibandingkan dengan kbluetooth ada batasan 32Kb untuk mengirimkan file ke device bluetooth lain. Hanya saja gnome-bluetooth ini tidak (belum) bisa mem”browse” peralatan apalagi mengcopy file dari device ke komputer. Untuk hal tersebut masih bagusan menggunakan kbluetooth.
Gnome paling asyik menggunakan dock, so pilihan yang pertama jatuh pada Avant Window Manager, hanya saja butuh composite window. Selain itu karena memang berminat untuk mengganti beryl dengan compiz-fusion.
Yang terakhir adalah notifikasi baterei. Khusus yang ini Gnome yang saya gunakan baik versi 2.18 dan 2.20 sama – sama mengecewakan, saya sering sekali kehabisan daya baterei tanpa pemberitahuan. :((. Setelah beberapa kali pemakaian ternyata gnome membutuhkan beberapa start up script untuk membuat semua manajemen perangkat keras berfungsi normal seperti avahi daemon, avahidnsconfd, dhcdbd, networkmanager,serta system-tools-backends. Sekarang saya tidak pernah lagi kehilangan power saat bekerja.
Pada gnome versi dropline startup script tersebut di buat dengan gaya System V (dan langsung ada pada /etc/rc.d/rc4.d/ , saya pribadi tidak terlalu suka dengan gaya tersebut, masih lebih suka bsd stylenya slack.
Jika ingin meng"uninstall" gnome slacky sebaiknya uninstall manual karena ada beberapa paket default slackware yang di upgrade sama gnome slacky, sehingga pada saat menguninstall paket default tersebut juga ikut teruninstall, termasuk pkg-tools. :D.
Semua bergantung sama yang mau menggunakan, termasuk resikonya. :D
Dropline Gnome 2.20.1
Versi dropline gnome sudah ada yang baru yaitu 2.20.1, maka coba menggunakan dan ada beberapa kemajuan terutama kestabilan dari Gnome Slacky sudah teratasi di Dropline Gnome. Tapi saya harus rebuild ulang paket Avant Window Manager yang sudah beda versi libwncknya
Sekarang ini saya pakai Dropline Gnome 2.20.1
Happy Gnome.
Skrinsyut Gnomeku:
Window Switch / Shift gaya iTunes
Display All Window
My Clean Gnome Desktop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar