Mumpung belum basi banget
Sebuah event yang diadakan oleh LUGU yang menampilkan release dari 4 distro yang hampir bersamaan. Keempat distro tersebut adalah : Opensuse, Fedora, Ubuntu dan Slackware.
Pada rapat persiapan rencana target peserta 100 orang, namun pada perkembangannya diputuskan peserta 200 orang. Dari awal saya optimis bahwa angka tersebut tidaklah terlalu sulit untuk dicapai. Hasil rapat juga menentukan tempat kegiatan di Karebosi Link.
Dari awal pembahasan MRP, saya sudah bersiap untuk menghandle materi Slackware, begitu rapat selanjutnya di MTC (pas acara 2 tahunnya AM) untuk menentukan siapa yang akan membawakan materi perdistro maka dengan ikhlas saya mengajukan diri.
Sepulangnya dari MTC, saya sudah membuat draft presentasi, dan akhirnya bisa jadi jauh - jauh hari sebelum acara dimulai. Saya juga bersyukur karena materi presentasi yang saya buat sudah hampir selesai pada saat dilakukan permintaan "rehearsal" oleh Dr. Mahmud Ghaznawie.
Terima kasih karena ada rehearsal, saya bisa memperbaiki kekurangan yang ada pada materi presentasi, dan sudah siap sehari sebelum acara.
Acara dimulai pada pukul 10:30, dimulai dari Adi Nugroho yang membawakan sekilas tentang Linux, dilanjutkan dengan Opensuse. Jhon Chendra melanjutkan dengan Fedora, disusul oleh Riri dan Fikri yang membawakan Ubuntu plus BlankOn.
Tiba giliranku, sebelum acara jauh - jauh hari saya sudah berniat untuk melakukan presentasi dengan menggunakan pointer HP dengan koneksi bluetooth. Slackwarepun terpaksa di downgrade ke 12.1 untuk membuat pointer berjalan, karena sebelumnya di slackware 12.2 bluetooth tidak berfungsi dengan baik.
Sebelum acara dimulai, saya sempat melakukan test remote control dengan HP, semua berjalan dengan baik sesuai harapan, computer kususpend dan bersiap untuk melakukan presentasi. Dalam pikiranku tinggal menghidupkan komputer yang suspend dan langsung berpresentasi ria, tapi DAMN!!! bluetooth macet. Coba untuk merestart rc.bluetooth, tetap saja tidak bisa hidup. Sekali lagi DAMN. Mana saya restartnya didepan audiens, dan karena sudah tidak ada waktu lagi, dan "Show must go on" saya terpaksa mengantongi HP dan berpresentasi dengan keyboard, Untungnya komputerku menghadap ke audiens sehingga saya bisa lebih interaktif.
Yak!! presentasi yang kubuat, yang notabene menjual keburukan slackware justru mengundang perhatian dari peserta. Bahkan DR. Mahmud mengaku menikmati presentasiku. Dari kuisioner yang dibagikan ke peserta banyak yang terusik oleh slackware, ditambah lagi umumnya pertanyaan peserta disekitar slackware.
Satu lagi, jika ada pertanyaan diluar dari materi (4 Distro), Pak Adi langsung bilang "Kalau ada pertanyaan yang tidak jelas ditujukan kemana maka yang menjawab adalah ...?" dan peserta menjawab "Slackware", Maka jadilah saya objek penderita MRP.
Namun yang paling saya syukuri, MRP Sukses Besar ... Go .. go .. go LUGU
Selasa, 23 Desember 2008
Minggu, 14 Desember 2008
Slackware 12.2
Slackware 12.2 sudah release sejak tanggal 10 Desember 2008 lalu (disini tanggal 11), Download ISO DVD selesai Jumat 12 Desember 2008. Menjelang tengah malam baru bisa diinstall, karena pas mo ngambil dihadang sama hujan lebat sebelum jumatan, dan baru bisa pulang setelah magrib. Abis itu keluar lagi makan malam sama keluarga dan baru bisa install menjelang tengah malam. Sudah dua hari terinstall. Untuk reviewnya sekalian aja setelah semua hasil kacca sudah selesai karena masih ada yang kurasa mengganjal.
Kamis, 11 Desember 2008
Ngotot Donor Darah
Sebelum Idul Adha informasi tentang kegiatan mahasiswa soal Donor Darah Di UIN sudah saya dengar, kegiatannya sendiri hari ini (11/12/08). Yang jadi masalah saya sudah donor darah tanggal 5 oktober 2008 yang lalu, pihak PMI memang menganjurkan 3 bulan.
Kemarin (10/11/08) dapat undangan / pemberitahuan untuk berpartisipasi dari mahasiswa. Saya sudah siap dari pagi, rencana mo pagi sekali ke UIN, sebelum jam 9 sudah siap, padahal kalau hari biasa saya masih baru ranjang plus iler kalau jam segitu. Pas mo berangkat tiba - tiba hujan, deras pula. Saya berharap acara donor darahnya agak lama waktunya.
Sekitar jam 10an hujan sedikit reda, saya pun bergegas, berharap moga - moga donor darahnya belum selesai. Tiba di UIN langsung kepikiran, kira - kira dimana yah lokasi donor darahnya, tapi baru mau memarkirkan motor pertanyaanku sudah terjawab setelah melihat mobil PMI didepan Gedung A Fakultas Sains, tempatku biasa.
Saya mengisi formulir dan tidak lupa tanggal terakhir saya donor. Dibagian pemeriksaan awal, saya langsung menunjuk ke tanggal terakhir, petugasnya langsugn bilang "Belum bisa pak, tunggu sebulan lagi", saya langsung nyamber "kan dua bulan sudah bisa"
"Tidak pak, tiga bulan", kata petugas
"Dua bulan bisa", sambarku
"Dua bulan setengah pak", petugasnya melunak,
"Berarti sudah bisa" sambarku lagi,
"Belum pak, Bapak donornya tanggal 5 Oktober, jadi mesti tunggu seminggu lagi", kata si petugas
"Kalau seminggu lagi, saya donor dimana?", protesku
"Di PMI saja pak",
"Disini saja, mumpung ada kesempatan, lagian saya tidak bisa janji bisa ke PMI minggu depan"
Sang petugas seperti bingung, akhirnya minta saran sama dokter disebelahnya, dengan bijak dokternya bilang, "Anggap saja seperti ambil dua kantong cuma ambilnya belakangan", duh lega soalnya malu sudah pede banget masuk ke ruang donor trus keluar tidak buat apa - apa :)
"Test saja dulu, lagian badannya juga cukup besar kok" lanjut dokternya, akhirnya di test dan lulus hahahaha, seperti ujian saja. Selanjutnya cek tensi dan juga bagus, walhasil jadilah saya mendonorkan darah
Ini gambar yang sempat saya ambil saat lagi donor :D


Kemarin (10/11/08) dapat undangan / pemberitahuan untuk berpartisipasi dari mahasiswa. Saya sudah siap dari pagi, rencana mo pagi sekali ke UIN, sebelum jam 9 sudah siap, padahal kalau hari biasa saya masih baru ranjang plus iler kalau jam segitu. Pas mo berangkat tiba - tiba hujan, deras pula. Saya berharap acara donor darahnya agak lama waktunya.
Sekitar jam 10an hujan sedikit reda, saya pun bergegas, berharap moga - moga donor darahnya belum selesai. Tiba di UIN langsung kepikiran, kira - kira dimana yah lokasi donor darahnya, tapi baru mau memarkirkan motor pertanyaanku sudah terjawab setelah melihat mobil PMI didepan Gedung A Fakultas Sains, tempatku biasa.
Saya mengisi formulir dan tidak lupa tanggal terakhir saya donor. Dibagian pemeriksaan awal, saya langsung menunjuk ke tanggal terakhir, petugasnya langsugn bilang "Belum bisa pak, tunggu sebulan lagi", saya langsung nyamber "kan dua bulan sudah bisa"
"Tidak pak, tiga bulan", kata petugas
"Dua bulan bisa", sambarku
"Dua bulan setengah pak", petugasnya melunak,
"Berarti sudah bisa" sambarku lagi,
"Belum pak, Bapak donornya tanggal 5 Oktober, jadi mesti tunggu seminggu lagi", kata si petugas
"Kalau seminggu lagi, saya donor dimana?", protesku
"Di PMI saja pak",
"Disini saja, mumpung ada kesempatan, lagian saya tidak bisa janji bisa ke PMI minggu depan"
Sang petugas seperti bingung, akhirnya minta saran sama dokter disebelahnya, dengan bijak dokternya bilang, "Anggap saja seperti ambil dua kantong cuma ambilnya belakangan", duh lega soalnya malu sudah pede banget masuk ke ruang donor trus keluar tidak buat apa - apa :)
"Test saja dulu, lagian badannya juga cukup besar kok" lanjut dokternya, akhirnya di test dan lulus hahahaha, seperti ujian saja. Selanjutnya cek tensi dan juga bagus, walhasil jadilah saya mendonorkan darah
Ini gambar yang sempat saya ambil saat lagi donor :D
Selasa, 02 Desember 2008
Iklan Dongok

Gambar pada iklan tersebut cukup baik dalam menyampaikan maksudnya, seperti kata Tukul "Don't judge the book by the cover". Menampilkan seorang yang bertubuh kecil, dinyatakan pemenang oleh wasit setelah berhadapan dengan lawan yang bertubuh lebih besar.
Tapi setelah saya amati sepertinya terjadi setidaknya 3 keganjilan pada gambar tersebut dan semua berhubungan dengan satu hal "Medali"

Dari gambar terlihat dengan jelas medali yang dikenakan oleh sang pemenang, dimana anehnya ?
1. Tidak ada pengalungan medali sebelum ada pemenang
Wasit mengangkat tangan sebagai tanda siapa yang memenangi pertandingan, kenapa sudah dikalungi medali sementara pertandingannya baru saja selesai. Memangnya ada orang yang bertanding pake medali?
2. Pengalungan medali umumnya di podium
Pengalungan medali minimal sesaat setelah pertandingan, bukan sebelum pemenangnya ditentukan, dan umumnya dilakukan dipodium bersamaan dengan pemenang yang lain.
3. Mana medali peraknya?
Kalau liat yang menang dapat medali emas, kemungkinan besar itu pertandingan final, nah kalau final maka yang kalah harusnya dapat medali perak.
Sang pembuat iklan mungkin ingin menyampaikan maksud dari iklannya tapi lebih logis kalau gambarnya dipodium dengan para pemenang, tentu saja untuk menonjolkan maksud awalnya maka peraih medali selain emas adalah orang - orang bertubuh besar.
Lebih dongok lagi yang mau pusing mikirin iklannya orang :P
Selasa, 25 November 2008
Berapa besar partisi buat swap
Dibeberapa literatur, disebutkan untuk menginstall linux minimal ada 2 partisi, 1 partisi untuk root (/) dan satunya lagi swap yang berfungsi sebagai memory virtual jika memory fisik komputer tidak cukup.
Berapa besar jumlah partisi swap?. dalam literatur - literatur (dulu) disebutkan swap sebaiknya 2 kali jumlah memori fisik, misalnya memory 32M maka buat swap 64M.
Saat itu memory adalah barang mewah. sehingga solusinya adalah swap, walaupun konsekuensinya jika terjadi swapping maka proses mengalami kelambatan, *ya iyalah, kecepatan akses elektrik (RAM) beda jauh dengan mekanik (harddisk)*
Namun untuk sekarang ini RAM 1G sudah bukan barang mahal lagi, memory komputer yang dijual juga sudah dilengkapi dengan minimal RAM 512M, untuk upgrade ke 1G, 2G itu cuma nambah duit sedikit sehingga tidak aneh lagi melihat komputer dengan memory 2G.
Gimana dengan swapnya?, 2xRAM?, berarti 4GB, apa tidak mubasir, pernahkah memperhatikan process manager (seperti top) dan melihat penggunaan swap. Dengan memory sebesar itu swap selalu idle, artinya nganggur. Nah coba hitung berapa besar ruang yang dibuang percuma yang tidak digunakan 2GB? 4GB? berapa banyak data yang bisa disimpan diruang sebesar itu.
Lantas? saya tidak perlu lagi swap?, sekedar menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan tetap buat partisi swap, saya sendiri menggunakan 256M, (besok2 kalau upgrade RAM akan diturunin tapi perlu membongkar partisi harddisk secara keseluruhan)
Berapa besar jumlah partisi swap?. dalam literatur - literatur (dulu) disebutkan swap sebaiknya 2 kali jumlah memori fisik, misalnya memory 32M maka buat swap 64M.
Saat itu memory adalah barang mewah. sehingga solusinya adalah swap, walaupun konsekuensinya jika terjadi swapping maka proses mengalami kelambatan, *ya iyalah, kecepatan akses elektrik (RAM) beda jauh dengan mekanik (harddisk)*
Namun untuk sekarang ini RAM 1G sudah bukan barang mahal lagi, memory komputer yang dijual juga sudah dilengkapi dengan minimal RAM 512M, untuk upgrade ke 1G, 2G itu cuma nambah duit sedikit sehingga tidak aneh lagi melihat komputer dengan memory 2G.
Gimana dengan swapnya?, 2xRAM?, berarti 4GB, apa tidak mubasir, pernahkah memperhatikan process manager (seperti top) dan melihat penggunaan swap. Dengan memory sebesar itu swap selalu idle, artinya nganggur. Nah coba hitung berapa besar ruang yang dibuang percuma yang tidak digunakan 2GB? 4GB? berapa banyak data yang bisa disimpan diruang sebesar itu.
Lantas? saya tidak perlu lagi swap?, sekedar menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan tetap buat partisi swap, saya sendiri menggunakan 256M, (besok2 kalau upgrade RAM akan diturunin tapi perlu membongkar partisi harddisk secara keseluruhan)
Rabu, 19 November 2008
Waaaaw laptopku tidak (lagi) bisa boot external dvd
Saya termasuk pengguna laptop yang ekstrim, itu terbukti dengan rusaknya dvd dan battery mati. Tapi karena sudah terlanjur suka ngacak - ngacak walhasil komputer jadi kotor akan software, file konfigurasi dan yang sialnya kadang memperburuk keadaaan semula.
Dengan rusaknya dvd saya harus menginstall dari external dvd (lagi malas cari cara lain). Hingga suatu waktu saya mau lagi menginstall ulang komputer :). Tapi ... external dvd tidak ada di daftar boot priority pada bios.
Pilihan goblok jatuh ke : membeli DVD internal baru, sialnya (untungnya) harga dvd internal mencekik leher, sehingga saya memutuskan untuk membeli baterei lebih dulu karena harganya juga tidak murah - murah amat.
Hingga suatu saat keinginan untuk install ulang muncul lagi, tapi karena dvd external tidak bisa booting saya putuskan untuk upgrade saja walaupun resiko melambat, sama konfigurasi yang sudah berbeda.
Setelah persiapan rampung, data sudah dibackup, saya mencoba merestart komputer dan memeriksa sekali lagi entry dvd external di bios, dan masih juga tidak nampak.
Iseng - iseng saya menjadikan hardisk laptop sebagai device pertama untuk boot, dan yang lain saya turunkan (di biosku yang phoenix tekan F5 untuk menurunkan prioritas boot, F6 untuk menaikkannya). Sampai pada sebuah entry yang saya turunkan ke bagian paling bawah dari daftar device yang akan di boot. Setelah dibawah sekali, saya masih tetap saja menekan F5 dengan putus asa. Tapi ternyata setelah entry tersebut berada di paling bawah dari daftar dan tetap ditekan F5, entrinya berubah menjadi device dari dvd external.
Rupanya external dvd terhidden oleh perangkat yang lain, dengan menekan F5 (sesuaikan saja dengan bios yang anda punyai) maka yang akan mengganti perangkat yang sebelumnya dengan perangkat yang terhidden tadi. Mungkin list di boot priority itu terlalu banyak sehingga ada entry yang tidak ditampilkan. Akhirnya bisa menginstall dari external dvd juga :).
Dengan rusaknya dvd saya harus menginstall dari external dvd (lagi malas cari cara lain). Hingga suatu waktu saya mau lagi menginstall ulang komputer :). Tapi ... external dvd tidak ada di daftar boot priority pada bios.
Pilihan goblok jatuh ke : membeli DVD internal baru, sialnya (untungnya) harga dvd internal mencekik leher, sehingga saya memutuskan untuk membeli baterei lebih dulu karena harganya juga tidak murah - murah amat.
Hingga suatu saat keinginan untuk install ulang muncul lagi, tapi karena dvd external tidak bisa booting saya putuskan untuk upgrade saja walaupun resiko melambat, sama konfigurasi yang sudah berbeda.
Setelah persiapan rampung, data sudah dibackup, saya mencoba merestart komputer dan memeriksa sekali lagi entry dvd external di bios, dan masih juga tidak nampak.
Iseng - iseng saya menjadikan hardisk laptop sebagai device pertama untuk boot, dan yang lain saya turunkan (di biosku yang phoenix tekan F5 untuk menurunkan prioritas boot, F6 untuk menaikkannya). Sampai pada sebuah entry yang saya turunkan ke bagian paling bawah dari daftar device yang akan di boot. Setelah dibawah sekali, saya masih tetap saja menekan F5 dengan putus asa. Tapi ternyata setelah entry tersebut berada di paling bawah dari daftar dan tetap ditekan F5, entrinya berubah menjadi device dari dvd external.
Rupanya external dvd terhidden oleh perangkat yang lain, dengan menekan F5 (sesuaikan saja dengan bios yang anda punyai) maka yang akan mengganti perangkat yang sebelumnya dengan perangkat yang terhidden tadi. Mungkin list di boot priority itu terlalu banyak sehingga ada entry yang tidak ditampilkan. Akhirnya bisa menginstall dari external dvd juga :).
Rabu, 05 November 2008
Still Kicking Ass

Kejuaraan Taekwondo Poltek Cup 2008 Open Tournament Se Indonesia Timur selesai tanggal 2 Oktober 2008, tapi besoknya saya harus segera ke UNM, sampainya disana baca email dan diundang ke Unhas siang harinya. Besoknya (Selasa, 4/10/08) dari pagi buat materi kuliah, trus siangnya ketemu sama anak - anak yang mau ke ILC 2008
Saya maen 3 kali, pertama melawan Merauke, trus melawan dari Kaimana, di final melawan dari Sultra. Saya punya kelas seperti kejurnas saja, tidak ada lawan dari satu daerah :(.
Partai pertama sedikit mudah, karena sepertinya lawan masih pemula, ini bisa kelihatan dari seragam taekwondo (dobok) yang digunakan, trus orangnya sudah siap dari sejak pagi padahal partainya nanti sore :D. Begitu juga dengan coachnya yang meminta nimbang ulang pada saat selesai tanding, jelas beliau masih baru dan tidak ngerti kalau di pertandingan taekwondo sehari sebelumnya adalah penimbangan setelah itu tidak ada urusan lagi mau lebih atau kurang :D
Partai kedua sedikit berat, lawannya cukup bagus, sepertinya sudah biasa tanding. Orangnya cepat dan kuat (papua gitu loh). Untung saya bisa mengalahkannya dengan point ceil (lebih dulu mendapatkan nilai 12), dipartai pertama saya menang dengan point gap (selisih 7 angka)
Partai terakhir yang rada berat sekaligus berkasus, lawan dari Sultra, tapi beberapa waktu lalu dia masih "beredar" di makassar, jadi sudah sempat dua kali tanding dan menang. Tapi kali ini dia sangat berbeda dengan pertemuan sebelumnya, cukup menunjukkan peningkatan yang signifikan, baik dari segi teknik maupun speed.
Pertandingan dihentikan karena dia tidak mau melanjutkan pertandingan dan menganggap bahwa wasit memperlakukannya tidak wajar, padahal pada ronde pertama dia dapat nilai dengan menendang tangan, saya tidak permasalahkan, score 0-1, begitu saya jual beli, score menjadi 2-3, dia langsung mencak - mencak mempermasalahkan scoreku yang 2. Lanjut saya menyerang dengan mendorong dia membalas, nilai menjadi 3-4, ngambek lagi dia. Terakhir saya menyerang dengan teknik "nhare chagi" (menendang dengan dua kaki susul - menyusul) muncul nilai 3 - 5, terang saya protes, harusnya nilainya menjadi 4 - 4, karena seranganku masuk dan dia tidak, tapi wasit menetapkan nilai 4 - 5, harusnya saya yang dirugikan dong, tapi malah dia yang ngambek dan walk out, saya pun dinyatakan sebagai pemenangnya.
Setelah semua partai selesai saya pun berbincang - bincang dengan banyak orang, semua membenarkan proses kemenangan yang saya peroleh, bahkan ada yang menyatakan kalau lawan saya itu sudah kalah dan melakukan hal tersebut untuk menghindar dari kekalahan sebenarnya jika pertandingan dilanjutkan. Saya pun berkeyakinan seperti itu, kalau lanjut pun saya yang menang
Langganan:
Postingan (Atom)