Selasa, 25 November 2008

Berapa besar partisi buat swap

Dibeberapa literatur, disebutkan untuk menginstall linux minimal ada 2 partisi, 1 partisi untuk root (/) dan satunya lagi swap yang berfungsi sebagai memory virtual jika memory fisik komputer tidak cukup.

Berapa besar jumlah partisi swap?. dalam literatur - literatur (dulu) disebutkan swap sebaiknya 2 kali jumlah memori fisik, misalnya memory 32M maka buat swap 64M.

Saat itu memory adalah barang mewah. sehingga solusinya adalah swap, walaupun konsekuensinya jika terjadi swapping maka proses mengalami kelambatan, *ya iyalah, kecepatan akses elektrik (RAM) beda jauh dengan mekanik (harddisk)*

Namun untuk sekarang ini RAM 1G sudah bukan barang mahal lagi, memory komputer yang dijual juga sudah dilengkapi dengan minimal RAM 512M, untuk upgrade ke 1G, 2G itu cuma nambah duit sedikit sehingga tidak aneh lagi melihat komputer dengan memory 2G.

Gimana dengan swapnya?, 2xRAM?, berarti 4GB, apa tidak mubasir, pernahkah memperhatikan process manager (seperti top) dan melihat penggunaan swap. Dengan memory sebesar itu swap selalu idle, artinya nganggur. Nah coba hitung berapa besar ruang yang dibuang percuma yang tidak digunakan 2GB? 4GB? berapa banyak data yang bisa disimpan diruang sebesar itu.

Lantas? saya tidak perlu lagi swap?, sekedar menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan tetap buat partisi swap, saya sendiri menggunakan 256M, (besok2 kalau upgrade RAM akan diturunin tapi perlu membongkar partisi harddisk secara keseluruhan)

Rabu, 19 November 2008

Waaaaw laptopku tidak (lagi) bisa boot external dvd

Saya termasuk pengguna laptop yang ekstrim, itu terbukti dengan rusaknya dvd dan battery mati. Tapi karena sudah terlanjur suka ngacak - ngacak walhasil komputer jadi kotor akan software, file konfigurasi dan yang sialnya kadang memperburuk keadaaan semula.

Dengan rusaknya dvd saya harus menginstall dari external dvd (lagi malas cari cara lain). Hingga suatu waktu saya mau lagi menginstall ulang komputer :). Tapi ... external dvd tidak ada di daftar boot priority pada bios.

Pilihan goblok jatuh ke : membeli DVD internal baru, sialnya (untungnya) harga dvd internal mencekik leher, sehingga saya memutuskan untuk membeli baterei lebih dulu karena harganya juga tidak murah - murah amat.

Hingga suatu saat keinginan untuk install ulang muncul lagi, tapi karena dvd external tidak bisa booting saya putuskan untuk upgrade saja walaupun resiko melambat, sama konfigurasi yang sudah berbeda.

Setelah persiapan rampung, data sudah dibackup, saya mencoba merestart komputer dan memeriksa sekali lagi entry dvd external di bios, dan masih juga tidak nampak.

Iseng - iseng saya menjadikan hardisk laptop sebagai device pertama untuk boot, dan yang lain saya turunkan (di biosku yang phoenix tekan F5 untuk menurunkan prioritas boot, F6 untuk menaikkannya). Sampai pada sebuah entry yang saya turunkan ke bagian paling bawah dari daftar device yang akan di boot. Setelah dibawah sekali, saya masih tetap saja menekan F5 dengan putus asa. Tapi ternyata setelah entry tersebut berada di paling bawah dari daftar dan tetap ditekan F5, entrinya berubah menjadi device dari dvd external.

Rupanya external dvd terhidden oleh perangkat yang lain, dengan menekan F5 (sesuaikan saja dengan bios yang anda punyai) maka yang akan mengganti perangkat yang sebelumnya dengan perangkat yang terhidden tadi. Mungkin list di boot priority itu terlalu banyak sehingga ada entry yang tidak ditampilkan. Akhirnya bisa menginstall dari external dvd juga :).

Rabu, 05 November 2008

Still Kicking Ass



Kejuaraan Taekwondo Poltek Cup 2008 Open Tournament Se Indonesia Timur selesai tanggal 2 Oktober 2008, tapi besoknya saya harus segera ke UNM, sampainya disana baca email dan diundang ke Unhas siang harinya. Besoknya (Selasa, 4/10/08) dari pagi buat materi kuliah, trus siangnya ketemu sama anak - anak yang mau ke ILC 2008

Saya maen 3 kali, pertama melawan Merauke, trus melawan dari Kaimana, di final melawan dari Sultra. Saya punya kelas seperti kejurnas saja, tidak ada lawan dari satu daerah :(.

Partai pertama sedikit mudah, karena sepertinya lawan masih pemula, ini bisa kelihatan dari seragam taekwondo (dobok) yang digunakan, trus orangnya sudah siap dari sejak pagi padahal partainya nanti sore :D. Begitu juga dengan coachnya yang meminta nimbang ulang pada saat selesai tanding, jelas beliau masih baru dan tidak ngerti kalau di pertandingan taekwondo sehari sebelumnya adalah penimbangan setelah itu tidak ada urusan lagi mau lebih atau kurang :D

Partai kedua sedikit berat, lawannya cukup bagus, sepertinya sudah biasa tanding. Orangnya cepat dan kuat (papua gitu loh). Untung saya bisa mengalahkannya dengan point ceil (lebih dulu mendapatkan nilai 12), dipartai pertama saya menang dengan point gap (selisih 7 angka)

Partai terakhir yang rada berat sekaligus berkasus, lawan dari Sultra, tapi beberapa waktu lalu dia masih "beredar" di makassar, jadi sudah sempat dua kali tanding dan menang. Tapi kali ini dia sangat berbeda dengan pertemuan sebelumnya, cukup menunjukkan peningkatan yang signifikan, baik dari segi teknik maupun speed.

Pertandingan dihentikan karena dia tidak mau melanjutkan pertandingan dan menganggap bahwa wasit memperlakukannya tidak wajar, padahal pada ronde pertama dia dapat nilai dengan menendang tangan, saya tidak permasalahkan, score 0-1, begitu saya jual beli, score menjadi 2-3, dia langsung mencak - mencak mempermasalahkan scoreku yang 2. Lanjut saya menyerang dengan mendorong dia membalas, nilai menjadi 3-4, ngambek lagi dia. Terakhir saya menyerang dengan teknik "nhare chagi" (menendang dengan dua kaki susul - menyusul) muncul nilai 3 - 5, terang saya protes, harusnya nilainya menjadi 4 - 4, karena seranganku masuk dan dia tidak, tapi wasit menetapkan nilai 4 - 5, harusnya saya yang dirugikan dong, tapi malah dia yang ngambek dan walk out, saya pun dinyatakan sebagai pemenangnya.

Setelah semua partai selesai saya pun berbincang - bincang dengan banyak orang, semua membenarkan proses kemenangan yang saya peroleh, bahkan ada yang menyatakan kalau lawan saya itu sudah kalah dan melakukan hal tersebut untuk menghindar dari kekalahan sebenarnya jika pertandingan dilanjutkan. Saya pun berkeyakinan seperti itu, kalau lanjut pun saya yang menang

Senin, 13 Oktober 2008

Slackwarisasi Server – Server UNM

Pertama kali berurusan dengan server UNM, sewaktu diminta bantuin ngecek webserver yang ngabisin bandwidth. Waktu itu sekilas cuma liat kalau servernya RHEL, yang kemungkinan besar produk glodok atau gledek :D. Untuk kasus itu saya tidak ngutak – atik servernya, cuma nyarankan untuk install ulang saja.

Kontak kedua ketika diminta bantuin install mail server. Saya hanya menambahkan qmail dan kawan – kawan (vpopmail, qmailadmin, webmail).

Server – server UNM sendiri semuanya menggunakan Linux, ada RHEL, Fedora tergantung yang waktu itu nginstall suka pake apa.

Setelah sering bolak – balik (kayak setrikaan) ke UNM akhirnya suatu hari diminta menginstall server untuk keperluan instalasi moodle, yang selama ini menggunakan windows. Saya menginstall slackware distro andalan hehehehe.

Hingga suatu ketika mesin gateway kacau dan sepertinya install ulang jalan yang paling cepat :D. Seperti biasa slackware terinstall. Saya juga menambahkan squid untuk proxy server dan diset transparent (daripada repot suruh orang satu – satu buat ngeset proxy mending ditransparent :D ).

Sudah ada 2 mesin slackware di UNM, kemarin (Jumat, 10 Oktober 2008) saya diminta untuk menginstall server buat keperluan Sistem Informasi Akademik untuk Pasca Sarjana UNM. Bisa ditebak server tersebut terinstall distro apa?.

Saya juga sedang mengincar sebuah server untuk dimurtadkan ke slackware soalnya semua sudah benar kecuali satu, tidak bisa diakses. Dari pada pusing mending hajar slackware saja :D.

Jumat, 12 September 2008

Virus Lokal?? siapa takut

Sembari buka puasa saya sempat ngobrol dengan suami dari sepupu saya soal komputer,
dia bilang : "komputer 386 masih lebih baek dari komputer sekarang",
"alasannya??" saya tanya,
"Virusnya lebih gampang dibersihkan".

Hal ini ada benarnya, karena hampir sebagaian besar virus di era komputer 386, dibuat oleh programmer - programmer luar negeri, sehingga wajar jika antivirus - antivirus juga mudah mengidentifikasi dan memasukkannya dalam database virus dari antivirus tersebut, tapi bagaimana dengan virus lokal yang banyak dibuat oleh orang - orang indonesia yang banyak beredar di komputer - komputer windows sekarang ini?

Gampang!, tidak butuh antivirus kok, ikuti saja langkah - langkah berikut :

Inti dari virus - virus indonesia :
1. Berupa file eksekusi namun berikon dokumen, multimedia, image dll.
2. Menghalangi akses ke task manager, registry editor, msconfig.
3. Menutup langsung setiap kali membuka command prompt.
4. Terkadang mematikan fungsi folder option, search, run.
5. Menyebar melalui media removable, saat ini umumnya flash disk.

Secara umum ada tiga langkah besar untuk menghapus virus-virus tersebut :
1. Matikan proses dari virus.
2. Hapus entri virus dari startup
3. Hapus file virus

1. Matikan proses dari virus
Karena task manager sudah tidak bisa diaktifkan, praktis kita harus menggunakan 3rd party software task manager, saya biasa menggunakan process explorer, atau bisa menggunakan salah satu dari situs ini : http://majorgeeks.com/download.php?id=40

2. Hapus entri virus dari startup
Setelah proses dari virus tersebut terhenti, kita sudah bisa mengakses regedit, cuma karena sebelumnya sang virus sudah memodifikasi supaya regedit tidak bisa kebuka maka kita hapus saja entri tersebut.
Buka command prompt (harusnya sudah bisa aktif lagi sekarang), hapus enrty di : HKLM\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Policies\System
dengan mengetikkan perintah :

reg del HKLM\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Policies\System

Akan ada konfirmasi selanjutnya di setujui saja dan entry tersebut dihapus, setelah itu regedit sudah bisa aktifkan, aktifkan dan cari yang berhubungan dengan virus tersebut, biasanya ada di entry run dan winlogon.

HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run

HKLM\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Run

HKLM\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\Winlogon
pada key Shell berisi explorer.exe, dan key Userinit c:\windows\system32\userinit.exe, dengan tanda koma (,) di akhirnya

Gunakan search dari regedit untuk mencari entri virus tapi umumnya di tempat - tempat tersebut. Matikan juga entry di startup.

3. Hapus file virus
Tipikal virus lokal selalu menduplikat dirinya di setiap folder yang diakses, sehingga memperbesar kemungkinan orang untuk mengeksekusinya secara tidak sengaja, Sekali lagi gunakan fasilitas search dengan menambahkan deskripsi tanggal, ukuran file sehingga hasil pencarian lebih spesifik.
Hapus semua file yang ditemukan.

Nah sekarang virus itu (harusnya) sudah hilang dari komputer. Jika masih ada coba periksa lagi dengan teliti.