Poltek CUP 2009 yang berlangsung 31 Oktober - 1 November 2009 di Gedung Tennis Indoor Kantor Gubernur menyisakan catatan yang menurutku penting, walau sedikit "basi" tapi masih mending daripada tidak ada catatan sama sekali
Awalnya saya berfikiran bahwa kegiatan ini akan sepi dari peserta, karena seminggu sebelumnya diadakan Kejuaraan Taekwondo sekaligus Ajang Prakualifikasi Porda XIV di Soroako. Hingga beberapa hari sebelum hari H, peserta yang terdaftar hanya sekitar 60an atlet.
Hingga pada hari kamis (29/10) saya dihubungi oleh Hamzah, pelatih dari Taekwondo Poltek untuk menghadiri acara technical meeting dan melakukan drawing.
Sesampainya disana, peserta ternyata masih banyak yang "on the way" alias diperjalanan, waktu menunjukkan pukul 16:00. Karena masih banyaknya peserta yang belum terdaftar, karena masih ada dalam perjalanan, saya putuskan untuk melatih dulu di global taekwondo, berhubung pelatih - pelatih yang lain lagi berhalangan semua.
Selesai melatih, saya singgah kembali ke Poltek, Drawing baru bisa dilaksanakan sekitar 19:45. Saya sedikit terkejut karena jumlah peserta yang terdaftar lebih dari 200 atlet.
Setelah proses drawing selesai, saya memeriksa jumlah partai yang dipertandigkan, hari pertama : 73 Partai, Hari kedua : 72 Partai dan hari ketiga : 69 Partai.
Berhubung karena hari pertama adalah hari jumat, maka terjadi "break" dan juga ada Acara pembukaan. Hari pertama pertandingan selesai jam 02:00 Pagi. Tiba di rumah 02:30, dan harus ke lokasi jam 8:00.
Hari kedua kita cuma break Magrib, dan pertandingan selesai sekitar jam 22 malam, Begitupun hari ketiga pertandingan berlangsung seperti yang diharapkan.
Salah satu penyebab lamanya pertandingan karena ditiadakannya lagi Point Gap (selisih 7 angka) dan Point Ceiling (Siapa yang lebih dulu mencapai angka 12). Sehingga setiap partai mesti dihabiskan 3 ronde, kecuali KO. Belum lagi ditambah oleh kontingen Toraja yang selalu saja telat saat hadir pada pemanggilan atlet, (Lain kali kalian akan di diskualifikasi). Yang kedua adalah Video Replay, Video reply ini juga banyak membuang waktu.
Catatan Penting :
1. Jumlah perserta yang banyak harus diantisipasi dengan cara menyediakan dua lapangan atau jumlah hari pertandingan yang ditambah, Jika penambahan jumlah lapangan membutuhkan scoring digital yang menyebabkan biaya yang tidak sedikit maka yang paling masuk akal adalah penambahan hari pertandingan, hal ini juga dimaksudkan untuk memberikan waktu istirahat kepada wasit sehingga bisa memberikan penilaian yang fair, bukan sekedar penilaian karena sudah terlanjur lelah.
2. Persiapan atlet yang akan bertanding harus lebih ketat, minimal 4 - 5 partai sebelumnya atlet yang akan bertanding sudah siap dipinggir lapangan lengkap dengan peralatan tanding, sehingga jika terjadi KO, atau WO, tidak ada waktu terbuang karena menunggu atlet yang sedang "bersiap - siap"
Sabtu, 07 November 2009
Senin, 26 Oktober 2009
Kejuaraan Taekwondo / Pra PORDA XIV 2009 Soroako 2009
Kejuaraan Taekwondo sekaligus Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Daerah menjadi alasan keberangkatan ke soroako (sebenarnya soroako atau sorowako sih, soalnya disana juga ada dua versi … googling dulu). Selain karena saya termasuk jajaran pelatih dari tim Makassar (setelah ada pembatasan usia dari atlet makanya cuma bisa jadi pelatih haha), dan juga sebagai operator scoring dari pertandingan.
Akhirnya dapat dari wiki yang betul adalah soroako, berikut potongan dari wikipedia :
Soroako, also spelled Sorowako, is a small mining town in the north-east of South Sulawesi province, in the centre of Sulawesi island in Indonesia. It is known to have the largest open-pit mine in Indonesia owned by PT Inco, a subsidiary of the Canadian based nickel company Vale Inco .
Beberapa hari sebelumnya juga saya sudah mencoba memindahkan program scoring dari laptopku ke laptop seorang rekan dengan harapan dia bisa menjadi operator dan saya hanya sebagai pengawas saja, karena berniat untuk turut serta mengawal atlet yang akan bertanding.
Tapi kendala sekaligus menjadi pertanda bahwa program tersebut masih harus menggunakan laptopku. Pada saat pertama sekali di install, laptop si ifan macet, blue screen setiap kali masuk windows … dem. Windowsnya di install ulang, njrit … soundya tidak bisa keluar, padahal sudah pake drivernya. Akhirnya nyerah. Saya mencoba menginstall windows di laptopku, masalah juga. Ternyata kabel usb ke dvd eksternal sudah setengah mampus. Setelah mengganti kabel (untung ada kabel dari printer) windows pun terinstall di laptopku. Test program scoring dan jalan, semua ok.
Sehari sebelum berangkat ketemu lagi sama ifan, laptopnya sudah kembali bersuara, mencoba install program lagi dan berhasil. Sampe disini harapan sudah besar bisa membawa anak – anak bertanding.
Berangkat hari rabu malam, perjalanan yang lumayan jauh kurang lebih 12 Jam terasa begitu lama. Namun beberapa kilometer sebelum soroako, bus yang ditumpangi ngambek. Akhirnya pindah bus. Tiba di soroako sekitar jam 10:30 yang seharusnya paling lama jam 7 atau 8.
Begitu tiba kami disambut oleh cuaca yang mendung dan sejuk. Akhirnya kami tiba di Old Camp tempat kami nginap, Tempat ini adalah rumah para karyawan PT. INCO, karena beberapa dari karyawan (mungkin) sudah pindah maka rumah tersebut dapat digunakan sebagai penginapan atlet.
Jumat (23 September 2009), cek arena sekaligus mengetes scoring system. Program jalan, konfigurasi semua sudah disesuaikan, namun begitu mencoba menampilkannya ke LCD Screen, laptopnya ifan ngambek, baru saya ingat kalau acer punya ifan mesti diinstallkan Empowering Technology supaya bisa menggunakan LCD. Mencoba mendownload, dan tiba – tiba blue screen, wah rupanya yang membuat blue screen laptopnya ifan adalah modemku (LOL). Maka dengan terpaksa laptopku yang dipake untuk scoring.
Ok, biarlah laptopku jadi scoring, tapi ifan yang kutunjuk jadi operator. Tapi ternyata muncul lagi problem baru, ifan rupanya kurang lihai menggunakan program scoring (walaupun menurutku sangat simpel) dan berakibat bisa membuat atlet, pelatih, penonton jadi ngamuk karena kesalahan score atau pemotongan nilai. Ifan pun ku “pecat” jadi operator, saya terpaksa melakukan penampilan solo untuk operator, karena yang kukader menggantikan saya jadi operator ikut juga bertanding.
Akhirnya saya cuma bisa jadi operator sepanjang pertandingan. Hari pertama pertandingan selesai jam 12 malam, selain karena partainya yang banyak juga karena ada acara pembukaan sehingga baru bisa mulai sekitar jam 12 siang. Hari kedua pertandingan selesai cukup cepat, jam 16:30 sudah rampung, karena memang partai sedikit dan mulai dari jam 8:30 pagi. Kami pun bergegas pulang, karena Bus sudah harus berangkat jam 18:30.
Setelah grusak – grusuk cukup lama akhirnya kami bisa tiba di perawakilan Bus dan balik ke Makassar, Sekedar catatan Team Makassar Keluar sebagai Juara Umum I dengan 5 Emas, 2 Perak dari 9 Klas yang di pertandingankan, sedang seorang atlet tidak bisa ikut bertanding, karena lulus Kowad, dan seorang lagi kalah pada pertandingan pertama (Walaupun kalahnya bersifat non teknis, sehingga tidak lolos ke PORDA, Sorry Ayu, tapi kamu masih bagian dari team kita, dan akan tetap bersama kita ke PORDA 2010 di pangkep), sebagai penghargaan tambahan salah satu atlet Makassar menyabet gelar “Atlet Terbaik” yaitu Andi Khairil, yang turun pada klas Under 63 Kg Putra, Congrats hairil.
Akhirnya dapat dari wiki yang betul adalah soroako, berikut potongan dari wikipedia :
Soroako, also spelled Sorowako, is a small mining town in the north-east of South Sulawesi province, in the centre of Sulawesi island in Indonesia. It is known to have the largest open-pit mine in Indonesia owned by PT Inco, a subsidiary of the Canadian based nickel company Vale Inco .
Beberapa hari sebelumnya juga saya sudah mencoba memindahkan program scoring dari laptopku ke laptop seorang rekan dengan harapan dia bisa menjadi operator dan saya hanya sebagai pengawas saja, karena berniat untuk turut serta mengawal atlet yang akan bertanding.
Tapi kendala sekaligus menjadi pertanda bahwa program tersebut masih harus menggunakan laptopku. Pada saat pertama sekali di install, laptop si ifan macet, blue screen setiap kali masuk windows … dem. Windowsnya di install ulang, njrit … soundya tidak bisa keluar, padahal sudah pake drivernya. Akhirnya nyerah. Saya mencoba menginstall windows di laptopku, masalah juga. Ternyata kabel usb ke dvd eksternal sudah setengah mampus. Setelah mengganti kabel (untung ada kabel dari printer) windows pun terinstall di laptopku. Test program scoring dan jalan, semua ok.
Sehari sebelum berangkat ketemu lagi sama ifan, laptopnya sudah kembali bersuara, mencoba install program lagi dan berhasil. Sampe disini harapan sudah besar bisa membawa anak – anak bertanding.
Berangkat hari rabu malam, perjalanan yang lumayan jauh kurang lebih 12 Jam terasa begitu lama. Namun beberapa kilometer sebelum soroako, bus yang ditumpangi ngambek. Akhirnya pindah bus. Tiba di soroako sekitar jam 10:30 yang seharusnya paling lama jam 7 atau 8.
Begitu tiba kami disambut oleh cuaca yang mendung dan sejuk. Akhirnya kami tiba di Old Camp tempat kami nginap, Tempat ini adalah rumah para karyawan PT. INCO, karena beberapa dari karyawan (mungkin) sudah pindah maka rumah tersebut dapat digunakan sebagai penginapan atlet.
Jumat (23 September 2009), cek arena sekaligus mengetes scoring system. Program jalan, konfigurasi semua sudah disesuaikan, namun begitu mencoba menampilkannya ke LCD Screen, laptopnya ifan ngambek, baru saya ingat kalau acer punya ifan mesti diinstallkan Empowering Technology supaya bisa menggunakan LCD. Mencoba mendownload, dan tiba – tiba blue screen, wah rupanya yang membuat blue screen laptopnya ifan adalah modemku (LOL). Maka dengan terpaksa laptopku yang dipake untuk scoring.
Ok, biarlah laptopku jadi scoring, tapi ifan yang kutunjuk jadi operator. Tapi ternyata muncul lagi problem baru, ifan rupanya kurang lihai menggunakan program scoring (walaupun menurutku sangat simpel) dan berakibat bisa membuat atlet, pelatih, penonton jadi ngamuk karena kesalahan score atau pemotongan nilai. Ifan pun ku “pecat” jadi operator, saya terpaksa melakukan penampilan solo untuk operator, karena yang kukader menggantikan saya jadi operator ikut juga bertanding.
Akhirnya saya cuma bisa jadi operator sepanjang pertandingan. Hari pertama pertandingan selesai jam 12 malam, selain karena partainya yang banyak juga karena ada acara pembukaan sehingga baru bisa mulai sekitar jam 12 siang. Hari kedua pertandingan selesai cukup cepat, jam 16:30 sudah rampung, karena memang partai sedikit dan mulai dari jam 8:30 pagi. Kami pun bergegas pulang, karena Bus sudah harus berangkat jam 18:30.
Setelah grusak – grusuk cukup lama akhirnya kami bisa tiba di perawakilan Bus dan balik ke Makassar, Sekedar catatan Team Makassar Keluar sebagai Juara Umum I dengan 5 Emas, 2 Perak dari 9 Klas yang di pertandingankan, sedang seorang atlet tidak bisa ikut bertanding, karena lulus Kowad, dan seorang lagi kalah pada pertandingan pertama (Walaupun kalahnya bersifat non teknis, sehingga tidak lolos ke PORDA, Sorry Ayu, tapi kamu masih bagian dari team kita, dan akan tetap bersama kita ke PORDA 2010 di pangkep), sebagai penghargaan tambahan salah satu atlet Makassar menyabet gelar “Atlet Terbaik” yaitu Andi Khairil, yang turun pada klas Under 63 Kg Putra, Congrats hairil.
Minggu, 11 Oktober 2009
Linux si anak tiri

Sedih memang, namun kira - kira begitulah realita kondisi saat ini. Vendor - vendor terutama gadget - gadget cerdas seperti handphone, gps, dll jarang sekali menyediakan versi linux dari perangkat yang mereka jual.
Linux memang merupakan sistem operasi dengan perkembangan yang sangat cepat, karena dikerjakan oleh banyak sekali programmer secara suka rela dan bergotong royong. Hal ini juga yang mungkin jadi penyebab sehingga para vendor malas menyediakan software versi linuxnya, mengingat banyaknya software dan driver yang ada dilinux bukan dibuat oleh sang empunya hardware.
Berikut beberapa (jenis) software yang saya kira belum bisa ditemukan padanannya di linux :
iTunes
Yang mengecewakan malah tersedia versi windowsnya, mungkin dikiranya linux ndak ada yang pake iPod/iPod Touch.
GPS Software
Ada teman yang menggunakan virtual box hanya untuk mengakses gps dari komputernya
Nokia PC Suite
Produsen handphone favorit ini sepertinya tidak peduli sama linux, padahal linux dan nokia satu negara asal
Yang lainnya tambahin sendiri deh ...
ditulis pas matilampu
Kamis, 08 Oktober 2009
Dua hari yang mengecewakan
Setelah bersiap - siap, bahkan sampe begadang ternyata hasilnya diluar harapan.
Bermula dari makin kocar - kacirnya panitia ILC 2009 yang makin hari makin kehabisan waktu, ide, dan tenaga *Sorry ces ndak bisa bantu kalau yang gituan*, akhirnya saya diminta untuk menjadi pembicara pada pembukaan ILC 2009, walau hanya pada kegiatan lokal, tapi sudah digadang - gadang akan jadi kegiatan besar.
Bertempat di Karebosi Link, estimasi peserta adalah 300 orang, disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar dengan melibatkan guru - guru.
Sehari sebelumnya, saat teman - teman yang lain sibuk di Karebosi Link untuk persiapan, saya juga mempersiapkan materi presentasi, walau dihalangi oleh seringnya listrik off.
Hari **H**
Acaranya harusnya dimulai pukul 10 wita. Mencoba untuk menjadi pemateri yang baik, saya mencoba untuk datang lebih awal. Sekitar 9:30 wita, saya sudah di lokasi.
Kesan pertama : Sepi.
Akhirnya setelah menunggu beberapa lama akhirnya peserta pada bermunculan, dan acarapun harus dimulai. Tapi molor.
Peserta yang dijadwalkan datang 300an, bahkan sempat beredar kabar bahwa sampe 500an ternyata yang muncul tidak sampai 10%. Lebih banyak kursi kosong, kepala dinas pendidikan makassar jadi nggak enak hati soalnya beliau yang menyatakan dapat mendatangkan massa.
Setelah sambutan dari panitia, saya sempat panik. Yap, LCD Projector yang rencananya digunakan hanya LCD Projector biasa, bukan yang khusus untuk ruang terang. Itupun yang punya lupa bawa kabel VGA dan Power. Akhirnya Pak Tahir dari Poss Unhas yang mengambil alih, sembari saya menunggu Kabel.
Kabel datang, semua sudah di ON kan, LCD Screen mesti dipegang karena kencangnya angin. Akhirnya saya mulai membawakan presentasi. Cek Jam, 11:30, berarti waktunya sisa 30 menit. Dalam hati "kebut saja biar cepat".
Begitu coba menampilkan presentasi ... "kabur" ... (doh). Walhasil, saya lebih mirip bicara dikamar mandi ... :(.
Setelah selesai, peserta pada kelaparan, dan karena di informasikan bahwa 300an orang yang akan datang, maka panitia pesan makanan 300an ... *mubazir banget*
Saya pun pulang, tapi rekan - rekan yang lain tetap dilokasi, karena masih ada kegiatan yang lain. Dan konon kegiatan tersebut lebih meriah dari yang pertama, Alhamdulillah.
Hari Kedua
Tetap telat, masalah tetap pada display. Akhirnya dengan inisiatif denic, digunakan monitor CRT, walau tidak membantu amat.
Awalnya dijadwalkan untuk workshop buat teknisi komputer, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan (kursi yang digunakan adalah kursi yang biasa digunakan di pengantin dan tidak ada laptop buat install) akhirnya hanya jadi demo install dengan menggunakan laptop panitia.
Materi yang cukup berat membuat peserta sepertinya jenuh, ditambah dengan panasnya lokasi, melengkapi penderitaan peserta. Hahaha
Moga - moga kegiatan yang lain bisa berlangsung dengan lebih baik, lebih semarak. Amin
Bermula dari makin kocar - kacirnya panitia ILC 2009 yang makin hari makin kehabisan waktu, ide, dan tenaga *Sorry ces ndak bisa bantu kalau yang gituan*, akhirnya saya diminta untuk menjadi pembicara pada pembukaan ILC 2009, walau hanya pada kegiatan lokal, tapi sudah digadang - gadang akan jadi kegiatan besar.
Bertempat di Karebosi Link, estimasi peserta adalah 300 orang, disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar dengan melibatkan guru - guru.
Sehari sebelumnya, saat teman - teman yang lain sibuk di Karebosi Link untuk persiapan, saya juga mempersiapkan materi presentasi, walau dihalangi oleh seringnya listrik off.
Hari **H**
Acaranya harusnya dimulai pukul 10 wita. Mencoba untuk menjadi pemateri yang baik, saya mencoba untuk datang lebih awal. Sekitar 9:30 wita, saya sudah di lokasi.
Kesan pertama : Sepi.
Akhirnya setelah menunggu beberapa lama akhirnya peserta pada bermunculan, dan acarapun harus dimulai. Tapi molor.
Peserta yang dijadwalkan datang 300an, bahkan sempat beredar kabar bahwa sampe 500an ternyata yang muncul tidak sampai 10%. Lebih banyak kursi kosong, kepala dinas pendidikan makassar jadi nggak enak hati soalnya beliau yang menyatakan dapat mendatangkan massa.
Setelah sambutan dari panitia, saya sempat panik. Yap, LCD Projector yang rencananya digunakan hanya LCD Projector biasa, bukan yang khusus untuk ruang terang. Itupun yang punya lupa bawa kabel VGA dan Power. Akhirnya Pak Tahir dari Poss Unhas yang mengambil alih, sembari saya menunggu Kabel.
Kabel datang, semua sudah di ON kan, LCD Screen mesti dipegang karena kencangnya angin. Akhirnya saya mulai membawakan presentasi. Cek Jam, 11:30, berarti waktunya sisa 30 menit. Dalam hati "kebut saja biar cepat".
Begitu coba menampilkan presentasi ... "kabur" ... (doh). Walhasil, saya lebih mirip bicara dikamar mandi ... :(.
Setelah selesai, peserta pada kelaparan, dan karena di informasikan bahwa 300an orang yang akan datang, maka panitia pesan makanan 300an ... *mubazir banget*
Saya pun pulang, tapi rekan - rekan yang lain tetap dilokasi, karena masih ada kegiatan yang lain. Dan konon kegiatan tersebut lebih meriah dari yang pertama, Alhamdulillah.
Hari Kedua
Tetap telat, masalah tetap pada display. Akhirnya dengan inisiatif denic, digunakan monitor CRT, walau tidak membantu amat.
Awalnya dijadwalkan untuk workshop buat teknisi komputer, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan (kursi yang digunakan adalah kursi yang biasa digunakan di pengantin dan tidak ada laptop buat install) akhirnya hanya jadi demo install dengan menggunakan laptop panitia.
Materi yang cukup berat membuat peserta sepertinya jenuh, ditambah dengan panasnya lokasi, melengkapi penderitaan peserta. Hahaha
Moga - moga kegiatan yang lain bisa berlangsung dengan lebih baik, lebih semarak. Amin
Jumat, 11 September 2009
ILC2009 bekerjasama dengan Komunitas Blogger Makassar
Angingmammiri.org mengadakan LOMBAPOSTING
BLOG ILC 2009 dalam rangkaian acara ILC 2009.
Seiring perkembangan teknologi dan informasi, sangat banyak model, merek dan
jenis komputer yang ditawarkan di pasaran. Tapi coba tengok sistem operasi apa
yang bekerja didalamnya. Tak jarang yang masih menggunakan software
propietary "gratisan"alias bajakan. Sedangkan Open Source Software ( OSS ) dan
Linux beserta aplikasinya telah berkembang pesat,dapat menjadi pilihan
sistem operasi yang cukup aman, menyenangkan dan patut untuk dicoba.
A. JENIS DAN WAKTU LOMBA
JenisLomba : Lomba Posting Blog
Sosialisasi danPendaftaran : 10 - 17 September2009
PelaksanaanLomba : 18 September - 2 Oktober2009
Penjurian danPoling : 3 - 6 Oktober 2009
Pengumuman : 7Oktober 2009
B. KETENTUANLOMBA
1. Tulisan
Tema : *"OSS dan LINUX : Solusi yang Aman dan Menyenangkan"*
Tulisan bebas (cerpen, esai, cerita sehari-hari, dll)
Panjang tulisan tidak dibatasi
Hasil karya asli penulis (kutipan pada beberapa bagian entry diperbolehkan,
dengan mencantumkan sumber kutipan)
Menggunakan bahasa Indonesia (termasuk didalamnya bahasa serapan, atau
bahasa sehari-hari)
Info Lengkap di Portal
Angingmammiri.org
Angingmammiri.org mengadakan LOMBAPOSTING
BLOG ILC 2009 dalam rangkaian acara ILC 2009.
Seiring perkembangan teknologi dan informasi, sangat banyak model, merek dan
jenis komputer yang ditawarkan di pasaran. Tapi coba tengok sistem operasi apa
yang bekerja didalamnya. Tak jarang yang masih menggunakan software
propietary "gratisan"alias bajakan. Sedangkan Open Source Software ( OSS ) dan
Linux beserta aplikasinya telah berkembang pesat,dapat menjadi pilihan
sistem operasi yang cukup aman, menyenangkan dan patut untuk dicoba.
A. JENIS DAN WAKTU LOMBA
JenisLomba : Lomba Posting Blog
Sosialisasi danPendaftaran : 10 - 17 September2009
PelaksanaanLomba : 18 September - 2 Oktober2009
Penjurian danPoling : 3 - 6 Oktober 2009
Pengumuman : 7Oktober 2009
B. KETENTUANLOMBA
1. Tulisan
Tema : *"OSS dan LINUX : Solusi yang Aman dan Menyenangkan"*
Tulisan bebas (cerpen, esai, cerita sehari-hari, dll)
Panjang tulisan tidak dibatasi
Hasil karya asli penulis (kutipan pada beberapa bagian entry diperbolehkan,
dengan mencantumkan sumber kutipan)
Menggunakan bahasa Indonesia (termasuk didalamnya bahasa serapan, atau
bahasa sehari-hari)
Info Lengkap di Portal
Angingmammiri.org
Rabu, 19 Agustus 2009
Big Decision, Big Step, Big Responsibility
Dalam keseharian kita selalu dihadapkan pada proses pengambilan keputusan, mau pilih merah atau biru misalnya, makan mie atau nasi, dll. Namun terkadang ada sebuah keputusan yang (mungkin) dapat menentukan perjalanan kedepan.
Jika harus memilih saya lebih senang bekerja sebagai network administrator atau programmer maka jujur saya akui kalau saya lebih enjoy sebagai network administrator, walau kadang - kadang kerjanya seperti kuli. Kadang - kadang mesti ada diatas ketinggian karena pasang antena wireless diujung gedung atau di tower, kadang mesti masuk ke plafon, masuk ke kolong - kolong meja, tapi suer, saya enjoy dengan kondisi tersebut, dibandingkan dengan bekerja pada sebuah meja tetap, dengan pakaian yang rapi, keren, jauh dari kesan rantasak atau bahasa normalnya "jorok atau kotor".
Saya mengenal web programming sekitar tahun 2000, waktu itu masih awam di dunia internet dan kepengen punya situs pribadi *walau hingga saat ini tidak pernah kesampaian*. Saya pun belajar html, waktu masih kuliah sempat juga belajar beberapa bahasa pemrograman seperti basic, pascal. Web Statis. Begitu ada perubahan menu, mesti merubah semua file html. Menurutku ini tidak cocok untuk saya, mungkin karena saya orangnya bukan termasuk rajin mengubah file satu persatu alias malas, sampai akhirnya ketemu dengan sebuah sistem bernama web dinamis.
Dimasa - masa itu saya sudah bergaul sama pinguin, sehingga pilihan untuk web dinamis jatuh ke PHP dan MySQL. Selain buat website PHP dan MySQL juga saya gunakan untuk membuat program yang membantu pekerjaan sehari - hari.
Nothing Last Forever
Ungkapan tersebut ada benarnya, Setelah beberapa kali berpindah - pindah kerja, dan jenis pekerjaan akhirnya tiba saya pada suatu masa kejenuhan. Untuk melamar pekerjaan kantor sepertinya sudah sangat susah *Kenapa tong ka itu orang melamar dibatasi umur* seiring usia yang semakin banyak, bahkan pernah (bukan sombong) begitu ada teman menawarkan saya kepada temannya yang membutuhkan pegawai dengan spesifikasi seperti saya jawabannya : "Kalau seperti kak Arman, mo dibayar berapa?", duh, saya rupanya sudah kelihatan begitu mahalnya, padahal tidak seperti itu kok **cie**
Sempat terbetik untuk membuat usaha, tapi kendala utama adalah modal. Akhirnya luntang - lantung tidak jelas, antara kerja atau tidak, dibilang kerja, ndak ada kantornya, dibilang nganggur sering kesana kemari, akhirnya saya jadi Laki - Laki Panggilan,ets jangan salah dulu maksudnya sering dipanggil buat ngerjain urusan yang berbau IT.
Saya bersyukur dengan banyaknya kenalan yang saya punya ketika bergaul dengan linux, hingga sering mendapat "job" dari para kenalan, hingga akhirnya ada sebuah kesempatan yang menurutku cukup baik. Konsekuensinya saya harus serius, bertanggung jawab, dan yang pasti harus merubah pola pikir dari yang selama ini bermental karyawan.
Big Decision
Sebuah kesempatan yang cukup terbuka datang, yaitu membuat software. Walaupun mesti keluar dari "kesenanganku" dalam bergelut dalam dunia IT, tapi kan masih dalah ruang lingkup IT. Bahkan saya sempat berfikir, "kalau saja ada yang mau mengajak saya kerjasama untuk usaha dibidang diluar IT pun kalau prospeknya baik kenapa tidak?" , sebuah keputusan besar kutetapkan dengan menerima pekerjaan tersebut.
Big Step
Mental karyawan yang selama ini ada pada saya harus dibuang, saya harus bekerja profesional.
Diawal - awal akan menerima kerjaan tersebut saya merasa kalau ini adalah sebuah langkah besar, sekali terima kerjaan tersebut, tidak ada lagi kesempatan untuk mundur. Maju atau Gagal.
Big Responsibility
Target dari program ini adalah sebuah instansi raksasa, namun mesti membuktikan diri ke pihak instansi tersebut bahwa kami mampu. Akhirnya dibuat sebuah pilot project. Tentu saja dengan taruhan, Berhasil maka target yang lebih besar dapat kita kejar, namun jika gagal, bukan saja mendapat malu, tapi bisa saja berujung di pengadilan. Ini tanggung jawab yang sangat besar, semoga saja saya bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu dan sesuai dengan harapan, dalam artian tidak ada kendala berarti dan program yang dibuat dapat dirasakan manfaatnya
Jika harus memilih saya lebih senang bekerja sebagai network administrator atau programmer maka jujur saya akui kalau saya lebih enjoy sebagai network administrator, walau kadang - kadang kerjanya seperti kuli. Kadang - kadang mesti ada diatas ketinggian karena pasang antena wireless diujung gedung atau di tower, kadang mesti masuk ke plafon, masuk ke kolong - kolong meja, tapi suer, saya enjoy dengan kondisi tersebut, dibandingkan dengan bekerja pada sebuah meja tetap, dengan pakaian yang rapi, keren, jauh dari kesan rantasak atau bahasa normalnya "jorok atau kotor".
Saya mengenal web programming sekitar tahun 2000, waktu itu masih awam di dunia internet dan kepengen punya situs pribadi *walau hingga saat ini tidak pernah kesampaian*. Saya pun belajar html, waktu masih kuliah sempat juga belajar beberapa bahasa pemrograman seperti basic, pascal. Web Statis. Begitu ada perubahan menu, mesti merubah semua file html. Menurutku ini tidak cocok untuk saya, mungkin karena saya orangnya bukan termasuk rajin mengubah file satu persatu alias malas, sampai akhirnya ketemu dengan sebuah sistem bernama web dinamis.
Dimasa - masa itu saya sudah bergaul sama pinguin, sehingga pilihan untuk web dinamis jatuh ke PHP dan MySQL. Selain buat website PHP dan MySQL juga saya gunakan untuk membuat program yang membantu pekerjaan sehari - hari.
Nothing Last Forever
Ungkapan tersebut ada benarnya, Setelah beberapa kali berpindah - pindah kerja, dan jenis pekerjaan akhirnya tiba saya pada suatu masa kejenuhan. Untuk melamar pekerjaan kantor sepertinya sudah sangat susah *Kenapa tong ka itu orang melamar dibatasi umur* seiring usia yang semakin banyak, bahkan pernah (bukan sombong) begitu ada teman menawarkan saya kepada temannya yang membutuhkan pegawai dengan spesifikasi seperti saya jawabannya : "Kalau seperti kak Arman, mo dibayar berapa?", duh, saya rupanya sudah kelihatan begitu mahalnya, padahal tidak seperti itu kok **cie**
Sempat terbetik untuk membuat usaha, tapi kendala utama adalah modal. Akhirnya luntang - lantung tidak jelas, antara kerja atau tidak, dibilang kerja, ndak ada kantornya, dibilang nganggur sering kesana kemari, akhirnya saya jadi Laki - Laki Panggilan,ets jangan salah dulu maksudnya sering dipanggil buat ngerjain urusan yang berbau IT.
Saya bersyukur dengan banyaknya kenalan yang saya punya ketika bergaul dengan linux, hingga sering mendapat "job" dari para kenalan, hingga akhirnya ada sebuah kesempatan yang menurutku cukup baik. Konsekuensinya saya harus serius, bertanggung jawab, dan yang pasti harus merubah pola pikir dari yang selama ini bermental karyawan.
Big Decision
Sebuah kesempatan yang cukup terbuka datang, yaitu membuat software. Walaupun mesti keluar dari "kesenanganku" dalam bergelut dalam dunia IT, tapi kan masih dalah ruang lingkup IT. Bahkan saya sempat berfikir, "kalau saja ada yang mau mengajak saya kerjasama untuk usaha dibidang diluar IT pun kalau prospeknya baik kenapa tidak?" , sebuah keputusan besar kutetapkan dengan menerima pekerjaan tersebut.
Big Step
Mental karyawan yang selama ini ada pada saya harus dibuang, saya harus bekerja profesional.
Diawal - awal akan menerima kerjaan tersebut saya merasa kalau ini adalah sebuah langkah besar, sekali terima kerjaan tersebut, tidak ada lagi kesempatan untuk mundur. Maju atau Gagal.
Big Responsibility
Target dari program ini adalah sebuah instansi raksasa, namun mesti membuktikan diri ke pihak instansi tersebut bahwa kami mampu. Akhirnya dibuat sebuah pilot project. Tentu saja dengan taruhan, Berhasil maka target yang lebih besar dapat kita kejar, namun jika gagal, bukan saja mendapat malu, tapi bisa saja berujung di pengadilan. Ini tanggung jawab yang sangat besar, semoga saja saya bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu dan sesuai dengan harapan, dalam artian tidak ada kendala berarti dan program yang dibuat dapat dirasakan manfaatnya
Minggu, 12 Juli 2009
Mencoba ngeblog lagi
Kapan terakhir kali saya posting tulisan di blog. Kalau liat statistik blog itu sudah lama sekali

Tuh, kan lama sekali kan, postingan terakhir maret. Berarti dalam beberapa bulan tersebut blog ini nganggur :D.
Mungkin hal yang sama dialami juga oleh para blogger yang lain, mulai dari serangan micro blogging seperti Plurk atau Twitter dan kawan - kawan, dan juga mengganasnya wabah Facebook, sehingga blog terabaikan. Harus diakui bahwa posting di microblogging atau facebook sangat simple, bahkan postingan bisa diulang - ulang, yang merupakan hal yang sangat jarang ditemui di blog.
Apa pada selang waktu tersebut tidak ada yang bisa di posting, Jawabnya : banyak. Periode tersebut telah banyak kejadian - kejadian yang menurutku bisa untuk dijadikan bahan postingan, antara lain, sewaktu ikutan urus WOC di manado, terbengkalainya kelas, beragamnya trik - trik soal komputer dan linux yang kuperoleh namun hal - hal tersebut lebih sering muncul di facebook atau pun plurk.
Saya sempat membaca tentang trik untuk tetap eksis dalam menulis, salah satunya adalah tetap menulis walaupun itu hanya satu halaman, namun karena kita blogger yang tidak bisa dihitung halamannya, maka diubah sedikit menjadi Tetaplah menulis walaupun itu hanya satu paragraf
Regards,
Arman Idris

Tuh, kan lama sekali kan, postingan terakhir maret. Berarti dalam beberapa bulan tersebut blog ini nganggur :D.
Mungkin hal yang sama dialami juga oleh para blogger yang lain, mulai dari serangan micro blogging seperti Plurk atau Twitter dan kawan - kawan, dan juga mengganasnya wabah Facebook, sehingga blog terabaikan. Harus diakui bahwa posting di microblogging atau facebook sangat simple, bahkan postingan bisa diulang - ulang, yang merupakan hal yang sangat jarang ditemui di blog.
Apa pada selang waktu tersebut tidak ada yang bisa di posting, Jawabnya : banyak. Periode tersebut telah banyak kejadian - kejadian yang menurutku bisa untuk dijadikan bahan postingan, antara lain, sewaktu ikutan urus WOC di manado, terbengkalainya kelas, beragamnya trik - trik soal komputer dan linux yang kuperoleh namun hal - hal tersebut lebih sering muncul di facebook atau pun plurk.
Saya sempat membaca tentang trik untuk tetap eksis dalam menulis, salah satunya adalah tetap menulis walaupun itu hanya satu halaman, namun karena kita blogger yang tidak bisa dihitung halamannya, maka diubah sedikit menjadi Tetaplah menulis walaupun itu hanya satu paragraf
Regards,
Arman Idris
Langganan:
Postingan (Atom)