Senin, 13 Januari 2020

Setting samba


Di awal menggunakan samba di kantor fungsi utamanya adalah file sharing, namun karena sebelumnya juga ada Windows Server, maka eksperimen pun dibuat untuk menjadikan samba juga sebagai domain controller.

Saya tidak akan menjelaskan bagaimana caranya setting samba untuk domain controller, karena di internet sendiri sudah bertebaran caranya.

Setelah jadi, user sudah bisa menggunakannya, yang selanjutnya adalah ... tidak ada. Ini yang menjadi masalah. Selalu saja mesin linux membuatku "lupa" jika pernah melakukan sesuatu, hingga awal tahun ini mencoba lagi untuk membuatnya.

Sebenarnya sudah ready sejak lama, namun belum digunakan, alhasil tetap saja : lupa.

Ini samba yang ketiga yang akan digunakan di kantor, dua sudah berfungsi dengan baik, saking baiknya sampai saya melupakannya, yang ketiga ini yang membuat saya mesti bongkar - bongkar lagi isi kepala dan internet untuk mencari tahu apa masalahnya.

Samba ini sudah aktif, file sharingnya sudah berfungsi, namun untuk digunakan sebagai domain controller saya lupa cara mengaktifkannya.

Setelah bongkar - bongkar ingatan, plus nyari di internet, akhirnya bisa "tersadar" kalau untuk join ke domain controller yang dibuat dengan samba mesti menggunakan akun "root". Cara ini sebenarnya sudah dicoba namun tidak berhasil sebelumnya karena user root lupa ditambahkan ke akun "samba".

Setelah membuat akun root untuk samba, akhir ada perkembangan, namun belum berhasil join domain, setelah melihat log akhirnya dapat sesuatu kalau ada baris di config yang mencoba memasukkan nama komputer ke group "machines".

Setelah group machines dibuat, maka join domain pun bisa dilakukan.

Intinya :
Buat user "root" di samba.
Buat group "machines".
Login ke domain menggunakan user "root".

Tidak ada komentar: